Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Sebut KIB Kini Hadapi Ujian, Ada Kemungkinan PAN dan PPP Keluar

Kompas.com - 26/04/2023, 12:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar menyebut bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tengah mengalami ujian.

Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya menyatakan, ujian itu datang setelah PDI-P mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai presiden (capres).

"KIB memang lagi dalam fase ujian. Pencapresan GP (Ganjar Pranowo) oleh PDI-P membuat konstelasi politik sedikit berubah, dan itu biasa saja," kata Tantowi kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: KIB Adakan Pertemuan Besok Malam, Airlangga Jadi Tuan Rumah

Menurut Tantowi, ujian itu soal kemungkinan lepasnya dua partai politik KIB, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut Tantowi, Golkar tentu sudah mengantisipasi kemungkinan lepasnya dua partai politik itu dari KIB.

"Sikap PAN dan PPP yang bisa saja bermuara pada lepasnya mereka dari koalisi adalah tantangan yang sudah diantisipasi," ucap dia.

Sementara itu, ditanya ke mana Golkar akan melangkah untuk berkoalisi menuju Pemilu 2024, Tantowi hanya melempar kode.

Kode pertama yang disampaikannya yakni terkait pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Aburizal Bakrie dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Pertemuan AH dan ARB dengan Prabowo beberapa hari lalu bisa dijadikan indikasi arah politik ke depan," katan dia.

Dari pertemuan itu, muncul sinyal Golkar bakal merapat ke Gerindra.

Baca juga: Usai PDI-P Capreskan Ganjar, KIB Bakal Silaturahmi Lebaran Bahas Pencapresan

Namun, Tantowi belum memastikan apakah merapatnya Golkar ke Gerindra dalam rangka membentuk koalisi baru atau justru bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang sudah dibentuk Gerindra dan PKB.

"PG (Partai Golkar) dan Gerindra adalah saudara kandung yang mempunyai platform perjuangan yang sama, Indonesia Raya yang berkarya," kata Tantowi.

Dinamika politik semakin terasa setelah penetapan Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P.

Setelah pengumuman capres PDI-P itu, beberapa partai politik dan koalisi menggelar agenda penting, seperti pertemuan KIB pada Kamis (27/4/2023) dan PPP yang dilakukan sejak Senin hingga hari ini di Yogyakarta.

Adapun PPP bakal memutuskan arah politik terkait dukungan capres dan calon wakil presiden (cawapres) pada Rabu ini.

Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono mengatakan, nama-nama capres dan cawapres telah muncul pada saat rapat Majelis Pertimbangan PPP semalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com