Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Etik Peneliti BRIN AP Hasanuddin Digelar Tertutup

Kompas.com - 26/04/2023, 13:23 WIB
Singgih Wiryono,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang etik peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional Andi Pangerang Hasanuddin (AP Hasanuddin) terkait ucapan ancaman pembunuhan ke warga Muhammadiyah, digelar secara tertutup.

Hal tersebut disampaikan peneliti senior BRIN yang juga Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin.

"Tertutup," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Thomas sendiri ikut dimintai keterangan oleh tim pemeriksa terkait kasus ancaman pembunuhan yang dilakukan AP Hasanuddin tersebut.

"Saya sudah dimintai keterangan tadi oleh tim pemeriksa," ujar dia.

Baca juga: Wakil Ketua PP Muhammadiyah: Peneliti BRIN yang Ancam Muhammadiyah Harus Diseret ke Pengadilan

Namun, terkait hasil etik Thomas, belum diketahui. Kemungkinan akan ada pengumuman dari pihak BRIN.

Sebagai informasi, sidang etik AP Hasanuddin diucapkan langsung oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalu keterangan tertulis, Selasa (25/4/2023) kemarin.

Laksana mengatakan, sidang etik tetap digelar meskipun AP Hasanuddin telah membuat surat pernyataan maaf atas ucapan bernada ancaman tersebut di sosial media.

"Meski sivitas tersebut sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan dengan menggelar Sidang Majelis Etik ASN, diagendakan Rabu (26/4/2023)," ujar Laksana.

Baca juga: Polri Terima Laporan Pemuda Muhammadiyah soal Peneliti BRIN, Ditangani Bareskrim

Sebagai informasi, Sebelumnya ramai sebuah tangkapan layar Twitter terkait aksi mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah.

Ancaman pembunuhan itu ditulis akun facebook web.facebook.com/a.p.hasanuddin milik AP Hasanuddin dalam sebuah diskusi di sosial media pada Minggu (23/4/2023).

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," demikian pernyataan Andi di Facebook.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com