Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Susi Air Disandera OPM Tak Punya Kaitan dengan Konflik Papua, Patut Dibebaskan

Kompas.com - 20/04/2023, 19:12 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Merthens (37), yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dinilai tidak ada hubungannya dengan konflik di Papua.

Maka dari itu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM mendesak TPNPB-OPM segera membebaskan Philip.

"Mendesak TPNPB-OPM segera melepaskan Philip Marthens selaku warga negara asing yang tidak ada kaitannya dengan persoalan Papua," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Rabu (19/4/2023).

Atnike menuturkan, Komnas HAM menyesalkan tindakan yang dilakukan TPNPB-OPM yang semakin memperburuk situasi keamanan di Papua.

Baca juga: Update Terkini Penyelamatan Pilot Susi Air, 4 Prajurit TNI Gugur, 1 Dalam Pencarian

Upaya penyanderaan pilot Susi Air yang dilakukan TPNPB-OPM, kata Atnike, hanya akan menghambat upaya perdamaian yang tengah dilakukan pemerintah Indonesia.

Selain itu, Atnike yang mewakili Komnas HAM menyampaikan turut berduka atas korban jiwa akibat konflik antara TNI dan TPNPB-OPM.

Atnike menambahkan, Komnas HAM mendukung upaya TNI untuk menyelamatkan Kapten Philip Marthen. Namun demikian, ia mengingatkan agar upaya tersebut tetap mengedepankan prinsip HAM.

Juga Atnike meminta kepada semua pihak untuk mampu menahan diri dalam merespons situasi yang terjadi di Papua.

"Untuk mencegah eskalasi konflik," ujar Atnike.

Baca juga: Komnas HAM Desak TPNPB-OPM Bebaskan Pilot Susi Air

Kelompok TPNPB-OPM menyandera Philip sejak Februari 2023 di Kabupaten Nduga, Papua. Bahkan anggota TPNPB-OPM membakar pesawat yang diterbangkan Philip setelah mendarat di Bandara Paro setelah mendarat.

TNI mengirim pasukan untuk membebaskan Philip dari tangan TPNPB-OPM. Namun, terjadi kontak tembak antara pasukan TNI yang dikirim dengan pemberontak TPNPB-OPM pada Sabtu (15/4/2023) pekan lalu.

Dalam kontak tembak itu sebanyak 4 prajurit TNI gugur. Mereka adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prada Sukra dari Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Kostrad.

Jenazah keempat prajurit yang gugur sudah berhasil dievakuasi ke RSUD Timika, Mimika, Papua. Selain itu terdapat seorang prajurit yang dilaporkan belum ditemukan.

Baca juga: Ketika Panglima TNI Tetapkan Status Siaga Tempur dalam Upaya Penyelamatan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Selain itu, terdapat 16 prajurit yang selamat dan berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Mereka adalah:

1. Sertu Asep Prayoga (Satgas Yonif R 321/GT)

2. Pratu Andi Yuliandi (Satgas Yonif R 321/GT)

3. Pratu Agung Wahono (Satgas Yonif R 321/GT)

4. Pratu David Arya (Satgas Yonif R 321/GT)

5. Pratu Aditya (Satgas Yonif R 321/GT)

6. Pratu Bayu (Satgas Yonif R 321/GT)

7. Letda Inf Rovi (Tim 2 Satgas Candraca)

8. Sertu Sadri (Tim 2 Satgas Candraca)

9. Sertu Ipong (Tim 2 Satgas Candraca)

10. Sertu Dewa (Tim 2 Satgas Candraca)

11. Praka Abdilla (Tim 2 Satgas Candraca)

12. Sertu Gabriel (Tim 2 Satgas Candraca)

13. Letda Inf Albert (Tim 11 Satgas Candraca)

14. Serda Rifki (Tim 11 Satgas Candraca)

15. Serda Purba (Tim 11 Satgas Candraca)

16. Pratu Lubis (Tim 11 Satgas Candraca).

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan seluruh prajurit dalam kondisi siaga tempur di wilayah rawan teror dan serangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com