Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Warga Melihat Prajurit TNI yang Semakin Banyak Dikirim ke Papua...

Kompas.com - 20/04/2023, 18:05 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi militer TNI di Papua yang panjang menyebabkan trauma bagi warga sipil di daerah tersebut. Hal itu diungkapkan salah satu korban pengungsi konflik Maybrat Papua, Lamberti Faan.

Dia mengatakan, sejarah panjang kekerasan di Papua yang melibatkan prajurit TNI membuat warga sipil trauma.

Lamberti mengatakan, warga ketakutan melihat seragam tentara, apalagi sekarang, saat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menetapkan siaga tempur dan mengirim lebih banyak prajurit ke Papua, lengkap dengan senjata.

"Kami masyarakat sipil punya sejarah panjang, kalau kita lihat tentara bagi kami kita punya sejarah. Orangtua-orangtua di kampung lihat tentara, polisi atau tentara kalau ke kampung jangankan ini, mereka melihat pakaian ketakutannya sangat tinggi," ujar Lamberti dalam acara webinar, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Minta Pemerintah Satu Suara soal Papua, Fadli Zon: Itu KKB atau KST?

Ketakutan itu semakin menjadi, setelah prajurit TNI lebih banyak dikirimkan ke daerah konflik Papua dan berpatroli di kampung-kampung.

Dia menambahkan, kegiatan patroli ini sangat mengganggu kehidupan masyarakat papua dan mereka sangat tertekan.

"Masyarakat yang biasa pergi ke hutan, ke kebun, hari ini kehadiran TNI sangat mengganggu kenyamanan masyarakat di sana," ucap dia.

"Tekanan secara psikologi sangat terasa sekali, terutama perempuan ya, hidup dengan ketakutan dengan kehadiran tambahan pasukan untuk hari ini," imbuh dia.

Rumah Lamberti Faan di Distrik Aifat Timur Tengah tampak kosong. Sejumlah jendelanya ditutupi seng karena rusak.FOTO: KOALISI KEMANUSIAAN MAYBRAT via BBC Indonesia Rumah Lamberti Faan di Distrik Aifat Timur Tengah tampak kosong. Sejumlah jendelanya ditutupi seng karena rusak.

Lamberti juga merasakannya sendiri. Dia merasakan, kampungnya di Maybrat tak seperti dulu seperti sebelum menjadi arena konflik TNI versus Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB).

Untuk pulang ke rumah, lanjut Lamberti, harus mendapatkan izin dari TNI. Termasuk aktivitas rumah sehari-hari yang harus dilaporkan kepada aparat.

Lamberti mengatakan, tanah kelahirannya tersebut kini terasa asing. Tak seperti tanah mereka sendiri, melainkan seperti tanah antah berantah.

"Yang kami rasakan itu sangat beda sekali dengan beberapa tahun sebelumnya, kami seperti berada di wilayah perang," ucap dia.

Baca juga: Pengamat: TNI Harus Perhitungkan secara Matang Status Siaga Tempur di Papua

Diketahui, konflik bersenjata Papua memanas setelah empat prajurit TNI gugur dalam operasi penyelamatan Kapten Philip di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.

Akibat peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status operasi TNI di Nduga, Papua menjadi siaga tempur.

"Kita tetap melakukan operasi penegakan hukum dengan soft approach dari awal saya sudah dampaikan itu, tapi tentunya dengan kondisi seperti ini, di daerah tertentu kita ubah menjadi operasi siaga tempur," kata Panglima di Mimika, Papua Tengah melalui rekaman suara yang dibagikan, Selasa (18/4/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com