Pada akhirnya, pasangan Anies-Sandi pun memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Baca juga: Utak Atik Cawapres Anies: Sinyal Penolakan Sandiaga dan Kemesraan dengan AHY...
"Jadi, mulai dari enggak ada yang kenal sama sekali di Jakarta, jalan dari satu gang ke gang lain, hampir satu setengah tahun. Hingga akhirnya dicalonkan oleh Gerindra dan akhirnya bermitra dengan Pak Anies. Dan akhirnya kita bisa menjadi pasangan gubernur dan wagub di 2017," ucap Sandi.
Walhasil, Sandi menyatakan dirinya tidak akan pernah melupakan momen di mana Prabowo membukakan pintu untuknya terjun di dunia politik.
"Jadi pintu itu yang memang pertama kali membawa saya ke ranah pelayanan publik. Dan tentunya itu saya tidak akan pernah lupakan perjalanan seperti apa, jatuh bangunnya, suka dukanya. Pasti banyak sekali," imbuh dia.
Prabowo kembali menunjukkan kepercayaannya kepada Sandi ketika mendapuk Sandi menjadi cawapres pada Pilpres 2019.
Kala itu, pasangan Prabowo-Sandi telah disepakati oleh partai pengusung.
"Pimpinan tiga partai politik, yaitu PKS, PAN, dan Gerindra, telah memutuskan dan memberi kepercayaan kepada saya, Prabowo Subianto, dan Saudara Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk masa bakti 2019-2024," ujar Prabowo pada 2018 lalu.
Baca juga: Ditaksir Jadi Capres PPP, Sandiaga Uno Mau Minta Arahan Prabowo dan Jokowi
Namun, penunjukkan Sandi sebagai cawapres Prabowo melewati sejumlah drama.
Nama Sandiaga baru muncul pada H-3 hari terakhir pendaftaran pasangan capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pada akhirnya, Sandiaga Uno-lah yang ditunjuk menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo.
Pasangan Prabowo-Sandi kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Lantas, apakah Sandi akan meninggalkan Prabowo setelah melalui momen-momen kebersamaan itu?
Belum ada jawaban tegas dari Sandi perihal ini. Sejauh ini, dirinya selalu membawa-bawa kalimat 'patuh terhadap ketua umum' ketika ditanya mengenai isu kepindahannya ke PPP.
Dari pihak Gerindra sendiri pun juga mengatakan Sandi harus patuh terhadap keputusan partai, meski belakangan ini mulai legowo untuk melepas Sandi.
"Tapi tadi saya katakan kita partai kebangsaan yang terbuka, tiap orang asal Pancasialis, menerima UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, pro rakyat, kita terima di Gerindra. Tapi, kalau ada yang mau pindah kita juga tidak melarang," kata Prabowo.
Baca juga: Soal Wacana Dipasangkan dengan Anies, Sandiaga Uno Tunggu Prabowo Legowo