Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Perindo-PBB-PAN Ingin Masuk KIR dan Dukung Prabowo Menguat

Kompas.com - 09/04/2023, 19:19 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lawatan Partai Perindo, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai menjadi sinyal keinginan bagi ketiga partai itu untuk bisa bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Koalisi itu saat ini dihuni oleh Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara PAN seudah mengikat perjanjian dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Kunjungan dari ketiga partai politik itu juga mengirimkan pesan politik betapa mereka menaruh harapan dapat bersama dalam satu koalisi dengan Partai Gerindra di pemilihan presiden 2024," kata peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Endorsement Jokowi Dinilai Bikin Prabowo Jadi Magnet di Wacana Pembentukan Koalisi Besar

Kunjungan ketiga partai menemui Prabowo dilakukan di waktu yang berbeda. Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo berkunjung ke kediaman Prabowo di Jakarta pada Rabu (5/4/2023).

Sementara Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra berkunjung ke kediaman Prabowo sehari setelah Hary Tanoe.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama dengan Ketua Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Rabu (5/4/2023).KOMPAS.com/Miska Ithra Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama dengan Ketua Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Rabu (5/4/2023).

Sedangkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertandang ke kediaman Prabowo pada Sabtu (8/4/2023) kemarin.

Menurut Bawono, kunjungan ketiga ketua umum parpol peserta pemilihan umum (Pemilu) 2024 itu secara tidak langsung menunjukkan sosok Prabowo sebagai bakal calon presiden yang sangat diperhitungkan.

Baca juga: Survei LSI: Simulasi Tiga Capres, Elektabilitas Prabowo Teratas dengan 30,3 Persen

Sebab menurut Bawono, sosok Prabowo saat ini tengah memperoleh perhatian luas dari masyarakat dan juga elite politik dalam beberapa bulan terakhir sebagai bakal calon presiden, karena dinilai berpeluang terpilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023).

Dari temuan survei Indikator Politik Indonesia selama beberapa bulan terakhir memperlihatkan elektabilitas Prabowo terus menanjak.

"Temuan survei dari Indikator Politik Indonesia Maret 2023 apabila dibandingkan dengan temuan survei bulan Februari 2023 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami stagnasi. Kemudian tingkat elektabilitas Anies Baswedan cenderung mengalami penurunan. Sedangkan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto mengalami tren peningkatan hampir tiga persen," ucap Bawono.

Bawono menyampaikan, terdapat faktor selain lonjakan elektabilitas yang membuat sosok Prabowo memikat partai politik. Faktor itu adalah dia dipandang sebagai sosok paling tepat dalam melanjutkan program-program kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa mendatang.

Baca juga: Tiga Ketum Parpol Temui Prabowo, Pengamat: Isu Tolak Israel Secara Tidak Langsung Berdampak, Jokowi Kecewa

Sebab menurut Bawono, meskipun pernah menjadi rival pada dua pemilihan presiden terdahulu, tetapo Prabowo membuktikan kinerja dan dedikasi tinggi selama menjadi menteri pertahanan di dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.

"Pandangan positif elite politik dan publik terhadap Prabowo Subianto sebagai figur paling cocok dalam melanjutkan program-program kebijakan Presiden Joko Widodo juga terbentuk dari sikap dukungan secara langsung dari Presiden Joko Widodo sendiri," papar Bawono.

Selain itu, kata Bawono, sikap Jokowi yang dalam berbagai kesempatan kerapkali mengajak Prabowo dalam berbagai kunjungan menyiratkan dukungan politik dan restu untuk bersaing dalam Pilpres 2024.

"Di berbagai kesempatan kegiatan kenegaraan Presiden hampir selalu mengajak Prabowo untuk turun ke lapangan melihat implementasi dari kebijakan-kebijakan telah diambil oleh pemerintah, sehingga di mata pemilih Presiden Joko Widodo di dalam dua pemilu terdahulu Prabowo Subianti diasosiasikan sebagai bakal calon presiden paling direstui oleh Presiden," papar Bawono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com