Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] PDI-P soal Timnas Israel di Piala Dunia U20 | "Clue" Megawati Umumkan Capres

Kompas.com - 07/04/2023, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang khawatir kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 akan berujung pada pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Kamis (6/4/2023).

Kemudian, tulisan soal PDI-P yang memberi clue kapan Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang buka suara soal peraturan tolak Israel ke Indonesia juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Sekjen PDI-P Khawatir Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 Berujung Pemakzulan terhadap Jokowi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto merasa khawatir kehadiran timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U20 2023 di Indonesia berujung impeachment atau pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, impeachment atau pemakzulan merupakan suatu proses penjatuhan dakwaan oleh sebuah badan legislatif terhadap pejabat tinggi negara. Dengan kata lain, menjatuhkan presiden atau pejabat tinggi negara lain dari jabatannya.

"(Pemerintah) didorong dulu supaya menerima Israel, lalu terjadi berbagai persoalan terkait dengan keamanan. Ini kan kita harus mengkalkulasi risiko yang terburuk di dalam politik," kata Hasto dalam program GASPOL! di Youtube Kompas.com, Kamis (5/4/2023).

"Lalu, kemudian ada tuduhan Pak Jokowi melanggar konstitusi," ujarnya lagi.

Baca selengkapnya: Sekjen PDI-P Khawatir Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 Berujung Pemakzulan terhadap Jokowi

2. PDI-P Beri "Clue" Kapan Megawati Umumkan Capres: Kita Dikunci KPU...

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto memberikan petunjuk terkait kapan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkan figur calon presiden (capres).

Ia mengatakan, Megawati memiliki kecenderungan memilih peringatan sejarah untuk mengumumkan keputusan penting dari PDI-P.

“Ibu Mega selalu mengambil setting-setting historis. Tapi, tetap Bu Mega yang memutuskan,” ujar Hasto dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Rabu (5/4/2023).

Meski begitu, Ia mengaku sampai saat ini belum mendapatkan bocoran nama dari Megawati.

Baca selengkapnya: PDI-P Beri Clue Kapan Megawati Umumkan Capres: Kita Dikunci KPU...

3. Ada Peraturan Tolak Israel ke Indonesia, Kemenlu: Tidak Jadi Rujukan untuk Event Nasional

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) buka suara mengenai adanya peraturan yang disebut-sebut melarang menerima delegasi Israel secara resmi dan melarang pengibaran bendera maupun atribut lain negara tersebut.

Adapun peraturan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan, pedoman tersebut hanya berlaku untuk pemerintah daerah (Pemda) dalam melaksanakan hubungan luar negeri, bukan dalam kerangka internasional.

Ia menegaskan, dalam beberapa kegiatan olahraga maupun kegiatan lainnya ketika Indonesia menjadi tuan rumah, pedoman tersebut tak menjadi rujukan.

Baca selengkapnya: Ada Peraturan Tolak Israel ke Indonesia, Kemenlu: Tidak Jadi Rujukan untuk Event Internasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com