Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Ingin Jadi Cawapres Prabowo, Gerindra: Nanti Kita Bicarakan

Kompas.com - 06/04/2023, 14:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengungkapkan bahwa partainya menerima semua tawaran atau aspirasi dari partai lain terkait nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), termasuk jika Partai Bulan Bintang (PBB) menawarkan Yusril Ihza Mahendra sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Adapun Gerindra dan PBB dijadwalkan bertemu pada sore hari ini di Kertanegara 4, Jakarta Selatan.

"Jadi semua aspirasi, kita ada aspirasi kalau dari kami Pak Prabowo capres, kalau dari PBB Pak Yusril cawapres, dari PKB juga ada. Nanti sama-sama kita bicarakan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: PBB Datangi Rumah Prabowo Hari Ini, Tawarkan Yusril Jadi Cawapres Prabowo

Akan tetapi, Gerindra telah terikat dengan PKB dalam satu kesatuan koalisi bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Kata Habiburokhman, dalam piagam koalisi disebutkan bahwa mandat penentu capres dan cawapres yang diusung KIR ialah Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketum Gerindra dan PKB.

Maka, segala aspirasi itu termasuk Yusril, akan disampaikan kepada Prabowo-Muhaimin.

"Jadi apapun tadi tawaran dari Pak Yusril, ya disampaikan ke dua orang tersebut untuk dibahas," ujar Habiburokhman.

Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, antara Prabowo dan Yusril menjalin persahabatan sejak lama.

Baca juga: Setelah Perindo, Gerindra Akan Terima Kunjungan PBB Besok

Dalam ingatannya, Yusril dan PBB juga dalam satu atap yang sama mendukung Prabowo pada Pilpres 2014.

"Pak Yusril sahabat beliau (Prabowo), PBB juga sahabat kami (Gerindra)," imbuh dia.

Lebih jauh, dalam pertemuan sore nanti, Gerindra dan PBB akan membahas sejumlah hal, seperti wacana pembentukan Koalisi Besar.

Tak sampai situ, pertemuan juga bisa saja membicarakan sistem pemilu yang tengah ramai dibicarakan yaitu perubahan proporsional terbuka menjadi tertutup.

"Kan ada beda-beda dikit boleh saja. Tapi gimana kita cari solusi ke depan secara bersama. Enggak ada masalah. Mungkin ada yang perbedaan yang bisa diluruskan, ada yang enggak juga enggak masalah," ujar Habiburokhman.

Baca juga: Selain Partai Koalisi Jokowi, PBB Bakal Jajaki Kunjungan Ke Partai Koalisi Pengusung Anies

Sebelumnya, Wasekjen PBB Solihin Pure mengatakan, PBB ingin melakukan silaturahmi politik dengan Prabowo sore ini.

Dalam silaturahim itu, PBB ingin membahas mengenai rencana Pilpres 2024. Prabowo sendiri sejauh ini dideklarasikan oleh Gerindra menjadi capres.

Solihin bahkan menyebut PBB akan menawarkan Yusril yang menjadi cawapresnya.

"Kan silaturahmi politik toh, ya tentunya akan bahas politik terutama pilpres, Prabowo capres, Prof Yusril Cawapres. Insya Allah," kata Solihin saat dikonfirmasi, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com