Terkait elektabilitas Prabowo, Dasco menilai, perolehan tersebut belum sesuai dengan target Gerindra.
“Kalau bicara antara partai dan Pak Prabowo, (skor elektabilitas) memang selalu tidak linear. Karena itu, kami terus berupaya keras untuk mengejar ketertinggalan. Minimal, jika tidak linear (dengan elektabilitas partai), elektabilitas Pak Prabowo meningkat,” katanya.
Meski tengah berada di atas angin, Dasco mengaku senantiasa mengingatkan seluruh kader Gerindra, mulai dari tingkat pusat hingga akar rumput, agar tidak puas diri. Sebab, segala capaian tersebut masih jauh dari target internal partai untuk Pemilu 2024.
Tidak seperti partai lain yang kerap kesulitan mengatur kader di tingkat bawah, Gerindra justru melakukan hal tersebut dengan mudah berkat komunikasi yang baik. Apalagi, seluruh kader, terutama di akar rumput, punya rasa memiliki yang kuat terhadap partai.
Saking kuatnya rasa itu, mereka pun tak pernah keberatan ketika diundang untuk menghadiri kegiatan di pusat, meski tanpa pemberian biaya akomodasi.
“Tidak pernah kami biayai. Ini terjadi dari dulu. Mereka datang dengan biaya sendiri. Cari penginapan sendiri. Kami hanya sediakan tempat acara. Selesai acara, pulang sendiri. Dari dulu begitu,” ungkapnya.
Baca juga: Sebut Banyak Pujian untuk Prabowo, Gerindra Minta Kadernya Tak Terlena
Menurut Dasco, Gerindra merupakan partai yang unik. Sebab, mesin partai hidup secara urunan dari bawah ke atas. Bukan sebaliknya seperti partai pada umumnya. Prabowo pun sering mengingatkan agar para kader elite sering-sering menengok ke bawah alias kader di tingkat bawah.
“Pola demikian terus kami pertahankan dan ini yang membuat komunikasi antara elite dan kader di tingkat akar rumput tidak sulit. Bahkan, ketika ada kegiatan partai di tingkat kecamatan, kami dari pusat tetap datangi. Memang kami tidak pernah mengekspos hal tersebut,” katanya.
Sebagai ajang kompetisi, Pemilu pun tak luput dari aksi penjegalan. Untuk meminimalisir risiko ini, Gerindra telah bersinergi dengan parpol lain, termasuk rival. Salah satunya, Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
“Ketika Pemimpin Partai Nasdem Surya Paloh berkunjung, kami sepakat untuk menciptakan pemilu 2024 yang damai. Kami semua juga berharap, kedamaian terus berlanjut setelah pemilu. Jadi, harusnya budaya-budaya persaingan tidak sehat ditinggalkan. Indonesia kan menuju demokrasi yang maju,” ujar Dasco.
Dasco juga menyoroti polarisasi-polarisasi yang kerap meruncing jelang pemilu. Karena itu, pihaknya telah mengimbau seluruh kader, terutama di daerah, agar tidak ikut campur terhadap isu-isu sensitif.
“Semisal ada kader yang melanggar, Gerindra akan menindaktegas dengan mencopot keanggotaannya,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.