Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Diprediksi Pilih AHY Jadi Cawapres karena Paling Cerminkan Karakter Perubahan

Kompas.com - 29/03/2023, 12:54 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan diprediksi menunjuk Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, dari sejumlah nama, AHY paling mendekati kriteria cawapres yang diinginkan Anies.

"Besar kemungkinan Anies akan memilih AHY untuk menjadi cawapresnya guna melaju ke Pilpres 2024," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Latar belakang AHY sebagai mantan perwira muda TNI dinilai memberi keuntungan tersendiri. Status tersebut bisa dikapitalisasi oleh Anies untuk menetralisir tudingan-tudingan narasi politik identitas yang selama ini lekat dengannya.

Baca juga: Nasdem Sebut Elektabilitasnya Naik karena Ada Sumbangan Efek Ekor Jas dari Anies

Jika Anies menginginkan sosok cawapres dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), AHY terbilang dekat dengan komunitas Nahdliyin, termasuk basis pemilih Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Selain itu, kata Umam, AHY juga relatif bersih dari catatan hukum yang mungkin dipolitisasi oleh pihak lawan.

Komposisi Anies-AHY dianggap mampu mengonsolidasikan basis pemilih muda hingga pemilih perempuan.

"Dan yang terpenting, lebih kuat merepresentasikan karakter perubahan seperti yang selama ini hendak digambarkan Nasdem, Demokrat, dan PKS," ujar Umam.

Baca juga: Nasdem Akui Ajak JK Diskusi Kandidat Cawapres Anies, Tak Hanya Satu Nama Diusulkan

Seandainya Anies tak memilih AHY sebagai cawapres, kata Umam, besar kemungkinan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mencabut dukungan partainya dari Koalisi Perubahan.

Sebab, apabila dikalkulasi ulang, Demokrat tak akan mendapat limpahan elektoral atau coat-tail effect jika hanya memberikan dukungan ke Anies tanpa kadernya ditunjuk jadi calon RI-2.

Coat-tail effect pencapresan Anies lebih banyak dinikmati Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lantaran keduanya telah bekerja sama mengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Karena itu, agar sama-sama mendapatkan sharing elektabilitas di Pemilu 2024, Demokrat mengharapkan posisi cawapres," kata Umam.

Namun demikian, harapan AHY menjadi cawapres diprediksi terganjal restu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Umam yakin, ada kekhawatiran di diri Surya Paloh bahwa coat-tail effect akan lebih banyak didulang Demokrat daripada Nasdem lantaran AHY tampil sebagai cawapres.

"Maka, alternatif solusi atas kekhawatiran itu ada baiknya dipertimbangkan agar Anies diterima sebagai kader Nasdem, agar proporsi elektoral bisa terbagi secara merata," kata Umam.

"Anies sendiri juga harus berani dan menghitung ulang, agar mesin koalisi pendukungnya tidak gamang dalam melangkah," tutur dosen Universitas Paramadina itu,

Baca juga: PKS Sebut Khofifah Punya Tiga Kekuatan untuk Cawapres Anies

Sebelumnya, Anies Baswedan mengungkap 5 kriteria kandidat yang akan dia pilih sebagai cawapres. Pertama, berkontribusi dalam pemenangan yang diwujudkan dengan tingkat elektabilitas tinggi dan tingkat kerentanan politik rendah

Kedua, berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi. Lalu, berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif.

Keempat, memiliki visi yang sama dengan dirinya. Terakhir, berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.

Tak hanya itu, perwakilan Anies Baswedan, Sudirman Said bilang, tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) layak dipilih menjadi cawapres Anies. Alasannya, NU merupakan salah satu organisasi massa terbesar di Indonesia.

Baca juga: Jusuf Kalla Beri Arahan untuk Usung Anies Capres? Ini Kata Golkar

“NU organisasi yang terbesar, sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai opsi (cawapres),” kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Anies sendiri merupakan bakal capres dari Koalisi Perubahan yang digagas oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS. Ketiga partai telah menandatangani piagam kerja sama koalisi pada Jumat (24/3/2023).

“Dengan piagam itu, maka secara formal kolektif ketiga partai telah memutuskan secara bulat untuk mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024,” ujar Sudirman Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com