JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai bukan tidak mungkin Jusuf Kalla (JK) memberikan arahan kepada Airlangga Hartarto untuk mempertimbangkan memperbesar koalisi dengan merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Hal ini disampaikan ketika ditanya soal pertemuan Airlangga dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara buka puasa bersama (bukber) di Nasdem Tower, Sabtu kemarin yang turut dihadiri JK.
Menurut Doli, wajar saja jika JK memberikan arahan sebagai politisi senior Partai Golkar.
"Saya kira pasti ya (beri arahan), senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, masukan," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Baca juga: Jusuf Kalla Akui Setor Nama Cawapres untuk Anies Baswedan
Akan tetapi, Doli menegaskan bahwa arahan itu belum menjadi kesepakatan.
Menurutnya, arahan JK masih akan dibicarakan antara Golkar maupun KPP.
"Tapi semua masukan saran dan pandangan dari senior-senior itu pasti at the end akan dibicarakan secara resmi di dalam rapat partai," ujar Doli.
Ketua Komisi II DPR ini menjelaskan, arahan JK tentu akan dibicarakan bersama petinggi-petinggi yang merupakan ketua dewan Partai Golkar.
Ia kemudian menyebut sejumlah nama Ketua Dewan, seperti Aburizal Bakrie atau Ical, Akbar Tanjung hingga Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: Golkar Akui Pertemuan Airlangga dan Surya Paloh Perdalam Kemungkinan Koalisi Besar
"Ketua dewan pembinanya ada Pak Ical, ketua dewan kehormatan ada Pak Akbar, kemudian ketua penasihatnya ada Pak Luhut. Kemudian ada Pak Agung sebagai ketua dewan pakar. Pak JK walaupun secara formal tidak di depan-depan itu tapi kami menjaga terus komunikasi dengan senior-senior kami itu," ungkap Doli.
Terkait dinamika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Doli menegaskan pada chapter terakhir akan memutuskan siapa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.
Sejauh ini, Golkar bersama partai politik KIB lainnya terus menghormati langkah-langkah politik masing-masing.
"Jadi kami menghargai misalnya kemarin di rakernasnya PAN, mengundang Pak Ganjar, sama dengan misalnya Pak Zulhas dan Pak Mardiono menghargai kehadiran Pak Airlangga kemarin ke Nasdem atau pada saat Bang Surya datang ke DPP Golkar," katanya.
"Jadi itu saling kita hormati, karena itu memang adalah kedaulatan dari masing-masing partai yang enggak bisa kita intervensi," tambahnya lagi.
Sebagai informasi, pada Sabtu (25/3/2023), Airlangga menghadiri acara bukber DPP Nasdem di Nasdem Tower.
Saat itu, Airlangga juga tampak akrab dan berkomunikasi dengan Surya Paloh. Mereka duduk satu meja dengan Jusuf Kalla.
Baca juga: Soal Peluang Terbentuknya Koalisi Besar, Ketum Golkar: Kita Tunggu Tanggal Mainnya
Airlangga menyampaikan, dalam pertemuan itu, dia bersama Surya Paloh dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenang masa-masa yang indah.
Diketahui, Airlangga dan Jusuf Kalla tergabung dalam Partai Golkar.
Sementara itu, sebelum mendirikan Nasdem, Paloh pernah menjadi kader Partai Golkar dan sempat menjabat sebagai ketua dewan penasihat partai.
"Jadi kami mengingat masa-masa indah. Dan kami tentu ke depan berharap hubungan Partai Nasdem dan Partai Golkar selalu terjalin," kata Airlangga setelah buka puasa bersama, Sabtu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.