Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Mendadak "Miskin" Usai Flexing Terkuak

Kompas.com - 29/03/2023, 05:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ATAP rumah milik Ir. Sutami yang berada di Jalan Imam Bonjol, Jakarta banyak yang bocor. Rumah itu pun baru lunas usai Sutami tidak menjabat lagi sebagai menteri.

Sementara rumahnya yang lain di Solo, pernah diputus aliran listriknya karena kerap menunggak pembayaran iuran bulanan.

Sutami juga takut dirawat di rumah sakit karena memang dirinya tidak punya tabungan. Sutami baru dirawat di rumah sakit usai pemerintah menanggung biaya perawatannya.

Sebelum wafat, Sutami jatuh sakit karena kekurangan gizi (Kompas.com, 07/08/2022).

Sutami wafat pada 13 November 1980 di usia 52 tahun, setelah mengidap lever akibat sibuk bekerja tanpa memikirkan kesehatannya sendiri.

Di era Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Sutami, Jembatan Semanggi, Jakarta berhasil dibangunnya.

Tidak itu saja, renovasi Gedung DPR, pembuatan Waduk Jatiluhur, Jembatan Ampera, Palembang, Bendungan Karangkates, Malang hingga pembangunan Bandara Gusti Ngurah Rai juga terjadi di masanya.

Hasil karya fenomenal Sutami yang hingga kini masih menjadi ikonik gedung parlemen adalah kubah Gedung DPR/MPR Senayan.

Meski memegang kendali beragam “megaproyek”, Sutami tidak mengenal istilah komisi dari pemborong. Sutami mengharamkan cash back atau uang pelicin proyek dari rekanan bagi kepentingan pribadinya.

Para bawahan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik begitu berkesan dan mengagumi sikap profesional Sutami. Lurus, tegas dan begitu sederhana.

Nukilan kisah kehidupan menteri “termiskin” dalam sejarah Indonesia itu itu bukan cerita fiktif atau khayalan belaka.

Sutami yang pernah menjadi Menteri Pekerjaan Umum selama 14 tahun, baik di era Presiden Soekarno maupun Soeharto, memang dikenal memiliki kesahajaan yang layak menjadi panutan bagi siapapun – tentunya terkhusus bagi Aparat Sipil Negara – sampai kapan pun.

Membaca kisah kehidupan Sutami dan melihat aneka polah kehidupan pejabat hingga pegawai “biasa”, seperti ada yang “kongslet” dalam pola pandang kehidupan kita sekarang ini. Harta dan kedudukan begitu didamba.

Raihan materi – entah yang diperoleh dengan kerja keras atau kerja culas – diumbar dengan kebanggaan tanpa batas di media sosial.

Mantan Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Mantan Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo.
Kekayaan tidak wajar yang dimiliki bekas Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo terkuak “lebar-lebar” usai penganiayaan anak kandung Rafael yang bernama Mario Dendy Satriyo terhadap David mencuat.

Eforia publik terhadap upaya membongkar “kebobrokan” aparatur semakin membuncah. Apalagi Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK “menantang” netizen dan media melalui media sosial untuk ikut mengawasi perilaku penyelenggara negara.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata bahkan meminta netizen dan media untuk ikut melacak aset para penyelenggara negara serta memviralkan. Strategi itu dianggap KPK membuat banyak pihak untuk “bergerak” (Kompas.com, 20/03/2023).

Tanpa menunggu lama, kegeraman publik terhadap perilaku hidup hedon yang ditampilkan aparat negara memunculkan temuan gaya “sultan” Kepala Bea Cukai Jogyakarta, Eko Darmanto yang kini telah dicopot dari jabatannya.

Tidak ada lagi aksi pamer Eko menunggangi motor gede, memamerkan mobil lawasnya yang mahal atau bergaya dengan pesawat.

Aksi flexing Istri & anak menguak “harta karun” suami

Kepala Bea dan Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, Andhi Pramono membantah cincin bermata baru warna biru yang ia kenakan merupakan blue safir, Selasa (13/3/2023).KOMPAS.com/Syakirun Ni'am Kepala Bea dan Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, Andhi Pramono membantah cincin bermata baru warna biru yang ia kenakan merupakan blue safir, Selasa (13/3/2023).
Belum sampai di sini, aksi pamer outfit mahal yang dikenakan anak dan istri Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono menuai kecaman netizen.

Profil penghasilan Andhi sangat tidak match dengan perilaku istri dan anaknya yang dilimpahi harta berlimpah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com