Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator Elektabilitas Cawapres: Ridwan Kamil Turun, Erick Thohir hingga AHY Naik

Kompas.com - 27/03/2023, 12:17 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas kandidat calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024. Hasilnya, ada empat nama yang mendominasi.

Sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menduduki peringkat teratas dengan tingkat elektoral 20,3 persen.

Namun demikian, angka tersebut mengalami penurunan dibanding survei periode sebelumnya atau Desember 2022 di mana elektabilitas Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mencapai 21,6 persen.

“Ridwan Kamil menurun dibanding survei sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei daring, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 82,8 Persen Publik Anggap Pemilu 2024 Tak Perlu Ditunda

Elektabilitas Emil itu tak terpaut jauh dengan tiga nama di bawahnya yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Berbeda dari Emil yang tingkat elektoralnya menurun, Sandiaga, AHY, dan Erick Thohir justru mengalami peningkatan elektabilitas.

“Erick, AHY, dan Sandi selisih elektabilitasnya tipis,” ujar Burhanuddin.

Tingkat elektoral Sandiaga pada survei terbaru mencapai 14,2 persen, sedangkan pada survei sebelumnya sebesar 13,0 persen, naik sekitar 1,2 persen.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar 30 Persen, Anies dan Prabowo Seimbang 21,7 Persen

Kemudian, elektabilitas AHY pada survei terbaru sebesar 13,4 persen, naik 1 persen dibanding survei periode Desember 2022 yang mencatatkan tingkat elektoral 12,4 persen.

Lalu, elektabilitas Erick Thohir mencapai 12,9 persen, meningkat signifikan dibanding survei sebelumnya yang mana elektoralnya sebesar 8,8 persen.

Dari semua nama kandidat cawapres, Erick Thohir mencatatkan kenaikan elektabilitas terbesar yakni lebih dari 4 persen.

“Ketika terjadi penurunan besar terhadap Ridwan Kamil, dukungan terhadap Erick Thohir meningkat paling besar, sementara terhadap calon lain relatif tidak banyak berubah,” kata Burhanuddin.

Berikut elektabilitas 10 kandidat cawapres menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia:

  • Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: 20,3 persen
  • Menparekraf Sandiaga Uno: 14,2 persen
  • Ketua Umum Partai Demokrat AHY: 13,4 persen
  • Menteri BUMN Erick Thohir: 12,9 persen
  • Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa: 12,9 persen
  • Mantan Panglima TNI Andika Perkasa: 3,3 persen
  • Ketua DPR RI Puan Maharani: 2,8 persen
  • Menteri Sosial Tri Rismaharini: 2,0 persen
  • Menkopolhukam Mahfud MD: 1,7 persen
  • Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar: 1,6 persen

Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Naik 2 Persen gara-gara Di-endorse Jokowi

Adapun Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada Februari hingga Maret 2023 dengan melibatkan 2.020 responden yang diwawancara secara tatap muka.

Dalam survei 9-16 Februari 2023, jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan jumlah tersebut, margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara, dalam survei periode 12-8 Maret 2023, ada 800 responden yang terlibat. Margin of error pada survei ini sebesar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun penarikan sampel dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia dilakukan menggunakan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com