JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih bisa memperlebar koalisinya dengan menambah anggota partai politik.
Hal itu dilihatnya dari kunjungan atau silaturahim partai politik yang terus dilakukan.
"Artinya masih dibuka peluang untuk memperlebar koalisi, kemudian untuk menyatukan koalisi yang ada," kata Doli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Doli mengatakan, bukan tidak mungkin Golkar berharap ada partai politik yang masih belum memiliki koalisi untuk bergabung ke KIB.
Misalnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang bisa saja merapat ke KIB.
Baca juga: Akui Komunikasi Intens dengan PKB, Golkar Dinilai Tengah Siapkan Jalan Lain dari KIB
"PDI-P juga selama ini kan belum, masih belum membentuk dengan parpol lain dan saya kira kalau Pak Djarot atau pimpinan PDI-P menyatakan ada kemungkinan membangun koalisi dengan parpol lain, itu sebuah kewajaran saja, itu situasi yang sangat memungkinkan terjadi," ujarnya.
Ketua Komisi II DPR ini menegaskan bahwa hingga kini KIB terbuka kepada semua partai politik.
Sehingga, kata Doli, adalah hal yang wajar jika semua partai politik di KIB tetap membangun komunikasi dengan partai non-KIB.
"Nah yang ketiga, kita juga tidak eksklusif. Kita juga memberikan kesempatan pada masing-masing partai untuk juga membangun komunikasi di luar koalisi KIB," kata Doli.
"Makanya Pak Airlangga bertemu Surya Paloh, PKS, AHY, ketemu dengan siapa saja. Sama juga dengan Zulhas bertemu dengan pemimpin yang lain, begitu juga dengan Mardiono," ujarnya lagi.
Baca juga: Golkar Dikabarkan Merapat ke Gerindra-PKB, PPP Sebut Belum Ada Koalisi yang Final
Diberitakan sebelumnya, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai Golkar tengah mempersiapkan opsi koalisi selain KIB.
Ia mengatakan, KIB memang tengah kekurangan figur yang layak untuk diusung sebagai calon presiden (capres).
“Langkah Golkar yang terkesan zig-zag ke sana, ke mari tidak terlepas dari kondisi internal di KIB yang merasa tidak percaya diri dengan capres internal mereka,” kata Ari pada Kompas.com, Rabu.
Menurutnya, hanya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang laku dipasarkan, itu pun sebagai cawapres.
Ari menganggap, hingga kini, Airlangga belum laku dipasarkan sebagai capres.
Baca juga: Golkar Angkat Bicara Soal KIB yang Tak Kunjung Tentukan Capres