JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar nampak mengakui kedekatannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, komunikasi kedua partai politik (parpol) berlangsung secara intens.
“Ya hubungan Golkar dengan PKB sudah cukup intens berbicara juga,” kata Airlangga usai membuka “Executive Education Program for Young Political Leaders 11" di Kantor DPP Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (13/3/2023).
Sebelumnya, kedekatan itu diungkap oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Golkar Angkat Bicara Soal KIB yang Tak Kunjung Tentukan Capres
Pria yang karib disapa Cak Imin ini mengklaim bahwa Golkar kian dekat bersatu dengan Koalisi PKB-Gerindra.
"Sudah sangat dekat. Artinya, PKB, Golkar, Gerindra semakin dekat. Kedekatan itu menjadi poin untuk menguatkan koalisi PKB-Gerindra," kata Muhaimin saat acara "Woman's Day Run 10K" kepada wartawan, Minggu (12/3/2023).
Saat ini, Golkar sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Namun, ketiga parpol tak kunjung menemukan konsensus soal pengusungan calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: Airlangga Akui Golkar Komunikasi Intensif dengan PKB
Sebelumnya, suara sumbang disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Romi yang meminta agar KIB realistis dalam memilih kandidat capres.
Dalam pandangannya, figur capres hanya berpusat pada tiga kandidat, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketiganya pun bukan merupakan tokoh yang ada di dalam KIB.
"Maka, kita-kita harus realistis untuk berbicara dengan partai-partai asal bakal-bakal capres di atas," kata Romi saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Muhaimin Klaim Golkar Semakin Dekat dengan Gerindra dan PKB
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai Golkar tengah mempersiapkan opsi koalisi selain KIB.
Ia mengatakan, KIB memang tengah kekurangan figur yang layak untuk diusung sebagai capres.
“Langkah Golkar yang terkesan zig-zag ke sana, ke mari tidak terlepas dari kondisi internal di KIB yang merasa tidak percaya diri dengan capres internal mereka,” kata Ari pada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, hanya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang laku dipasarkan, itu pun sebagai cawapres.
Baca juga: Jalan Buntu KIB, Golkar Ngotot Airlangga Capres, PPP Minta Realistis
Ari menganggap, hingga kini, Airlangga belum laku dipasarkan sebagai capres.
Namun, ia merasa Golkar tak akan buru-buru mengambil langkah untuk membentuk koalisi baru sebelum PDI-P memutuskan sikap soal pencapresan.
“Golkar dalam sejarahnya tidak mempunyai jiwa oposisi. DNA Golkar adalah masuk dalam gerbong kekuasaan,” ujarnya.
Terakhir, Ari menyebut solusi kebuntuan di KIB hanya bisa ditempuh dengan dua cara. Pertama, mengusung capres potensial dengan bergabung dengan koalisi lain.
Kedua, memutuskan untuk tidak mengusung Airlangga sebagai capres.
“Jika ingin menang Golkar harus rela menempatkan Airlangga di bench cadangan,” kata Ari.
Baca juga: Golkar Dinilai Harus Mengalah Tak Ajukan Airlangga Jadi Capres jika Ingin KIB Tetap Solid
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.