Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSIS Ungkap Ketertarikan Pemilih Muda Gabung Parpol Hanya 1,1 Persen

Kompas.com - 14/03/2023, 19:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Center For Strategic And Internasional Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengungkapkan bahwa ketertarikan pemilih muda untuk menjadi anggota partai politik (parpol) ataupun sayap parpol masih rendah. Dalam survei CSIS pada Agustus 2022, tercatat ketertarikan itu hanya 1,1 persen.

"Kita masih harus terus mendorong anak muda aktif di dalam politik, untuk penyegaran baru dan tema baru di dalam proses bangsa negara kita," kata Yose dalam sambutannya di acara Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (KISIP) bertema "Demokrasi, Anak Muda dan Pemilu 2024", di Gedung CSIS, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Ganjar Kerap Dilirik Parpol Lain untuk Jadi Capres, PDI-P Singgung Soal Kaderisasi

Sementara itu, Yose menuturkan bahwa demografi pemilih Indonesia menjelang Pemilu 2024 akan mengalami perubahan.

Khusus pemilih muda dengan kelompok usia 17-39 tahun, diprediksi akan mendekati 60 persen atau setara dengan 114 juta pemilih.

"Di samping itu, tingkat partisipasi politik pemilih muda seperti terekam dalam survei nasional CSIS 2022 juga mengalami peningkatan dari 85,9 persen (Pemilu 2014) menjadi 91,3 persen (Pemilu 2019)," jelasnya.

Baca juga: CSIS: Penataan Dapil oleh KPU Pengaruhi Nasib Parpol Senayan di 2024

Selain itu, Yose mengatakan bahwa survei CSIS menunjukkan tingkat ketertarikan politik pemilih muda untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif ataupun kepala daerah cukup baik di angka 15 persen.

"Ke depan, arah dan preferensi pemilih muda terhadap kontestasi politik elektoral sangat mendesak untuk ditelaah secara mendalam," katanya.

"Termasuk sikap dan dukungan dari pemilih muda terhadap demokrasi dan isu-isu politik, representasi pemilih muda dalam parpol, serta literasi politik pemilih muda dalam kaitannya dengan partisipasi digital dan disinformasi," ujar dia.

Baca juga: Survei CSIS: Pemilih Muda Inginkan Pemimpin yang Jujur dan Tak Korupsi

Sebagai informasi, survei CSIS ini dilakukan pada periode 8-13 Agustus 2022.

Jumlah sampel survei sebesar 1.192 responden yang merupakan penduduk Indonesia berusia 17-39 tahun.

Metode survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of eror sebesar lebih kurang 2,84 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh enumerator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com