Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Alasan Ajak Prabowo Datangi Panen Raya di Kebumen

Kompas.com - 13/03/2023, 17:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023), pekan lalu.

Ia sengaja mengajak Prabowo terbang bersama karena sama-sama hendak mengunjungi Jawa Tengah pada hari yang sama.

"Itu panen raya, panen raya di sawah. Kebetulan Pak Prabowo mau ke Magelang, saya ajak bareng, sudah bareng, turun di Kulonprogo," kata Jokowi dalam keterangan pers di Bali, Senin (13/3/2023), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Usai Pertemukan Prabowo dan Ganjar di Panen Raya Kebumen: Semua Idel Jadi Capres

Kemudian, Jokowi mengajak Prabowo melihat panen raya di Kebumen karena agenda kegiatan Prabowo baru dilaksanakan pada siang hari.

Dia menambahkan, dalam acara panen raya tersebut, turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Karena pertemuan Pak Prabowo-nya siang, sudah ke sawah dulu kita panen raya. Panen raya, sudah, ada saya, ada Pak Ganjar, ada Pak Prabowo, sudah," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ajak Prabowo Ikut Panen Raya agar Pahami Masalah Petani

Diberitakan sebelumnya, Prabowo ikut mendampingi saat Jokowi menghadiri panen raya padi dan meresmikan tambak udang di Kebumen, Kamis, pekan lalu.

Bahkan, Prabowo bersama Ganjar turut diajak turun ke sawah untuk berbincang dan berfoto dengan para petani yang sedang panen.

Momen tersebut lantas menimbulkan asumsi di tengah publik bahwa Prabowo dan Ganjar layak berduet sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com