Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Optimistis Harga Beras Turun Setelah Panen Raya

Kompas.com - 18/02/2023, 16:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo optimistis, panen raya pada akhir Februari hingga awal Maret 2023 mendatang bakal menurunkan harga beras, yang sempat melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

Ia mengatakan, dengan adanya panen raya, maka stok beras di pasaran dapat meningkat, sehingga dapat menekan harga.

"Kalau produksi dari petani, dari panen ada, artinya apa, stoknya melimpah. Kalau stok melimpah permintaan tetap, artinya harga secara otomatis akan turun," kata Jokowi di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2/2023), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Panen Raya Segera Tiba, Mentan Serahkan Urusan Harga Beras ke Pelaku Perdagangan

Dalam kunjungan ke pasar tersebut, Jokowi mengecek harga sejumlah bahan pokok, termasuk beras.

Ia menyebutkan, harga beras di Pasar Wonokromo sudah berada di bawah Rp 9.000 per kilogram berkat operasi yang dilakukan oleh Bulog.

"Harganya baik tadi, Rp 44.000 untuk 5 kilogram, artinya harga di bawah Rp 9.000. Tadi semua warung kita lihat semua ada semuanya, dan melimpah di sini," ujar Jokowi.

Selain itu Jokowi juga mendapati harga minyak goreng masih berada di kisaran Rp 14.000 per liter meski stoknya tidak terlalu melimpah.

Ia menyebutkan, harga telur dan bawang merah juga terpantau turun di pasar tersebut.

"Stabilitas harga seperti ini yang kita inginkan sehingga jangan sampai nanti kayak beras bulan yang lalu mengerek inflasi yang sangat tinggi di seluruh tanah air," kata Jokowi.

Baca juga: Tak Kurangi Porsi Nasi Meski Harga Beras Naik, Pedagang Warteg: Nanti Pelanggan Tidak Kenyang

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa panen raya beras di berbagai daerah akan dimulai pada Februari dan mencapai puncaknya pada awal Maret 2023.

Syahrul mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada lebih dari 1 juta hektar lahan yang panen pada Februari 2023 dan 1,9 juta hektar lahan pada Maret 2023.

Menurut dia, angka produksi beras pada puncak panen raya diestimasikan mencapai 5,9 juta ton.

"Walaupun dengan berbagai varietas yang kita pakai sekarang sudah lebih dari itu, tetapi kita pakailah (estimasi) yang terendah 5,9 (juta ton) data BPS," ujar Syahrul, Jumat (17/2/2023).

Akan tetapi, Syahrul mengaku tidak bisa memastikan apakah panen raya tersebut dapat menekan harga beras yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

"Tentu saja ini akan kembali ke pelaku perdagangan dan ya kita berharap tentu saja harganya tidak boleh terlalu turun juga karena ini berkaitan dengan kepentingan petani, tapi tidak boleh terlalu tinggi juga," kata Syahrul.

Baca juga: Kegalauan Pemilik Warung Nasi Saat Harga Beras Naik, Takut Pelanggan Kabur jika Naikkan Harga

Sebagai informasi, harga beras medium di pasaran telah mencapai angka Rp 10.000 per kilogram, melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang seharusnya Rp 9.450 per kilogram.

Berdasarkan data dari Informasi Pangan Jakarta per Selasa (14/2/2023), harga rata-rata beras medium sudah mencapai Rp 10.735 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com