Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo dan Anies Diyakini Bakal Rebutan Pendukung-Relawan karena Sudah Tak Satu Kubu Lagi

Kompas.com - 07/03/2023, 15:57 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan meyakini bahwa Prabowo Subianto dan Anies Baswedan akan berebutan pendukung serta relawan untuk bersaing di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut berpotensi terjadi lantaran Anies dan Prabowo kini sudah tidak berada dalam satu kubu yang sama lagi.

Sebab, Gerindra yang mengusung Prabowo menjadi calon presiden (capres). Sementara Nasdem yang mendukung Anies maju capres, sepakat bahwa mereka berbeda pilihan politik.

Awalnya, Djayadi Hanan mengatakan bahwa pemilih Anies dan Prabowo pasti beririsan karena pernah dalam satu kubu yang sama.

"Tadinya Anies dan Prabowo satu kubu, dan seluruh data survei menunjukkan bahwa memang pemilih Prabowo dan pemilih Anies itu cenderung masih overlapping, beririsan," ujar Djayadi saat dihubungi, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Prabowo: Kalau Nasdem Dukung Anies, Ya Sudah Kita Hadapi, Rakyat yang Akan Memilih

"Jadi isunya tuh misalnya berapa banyak pemilih Prabowo yang tetap memilih Prabowo di tahun 2024 nanti? Kemudian, berapa banyak pemilih Prabowo yang pindah ke Anies? Kan kira-kira gitu di tahun 2024 nanti," katanya lagi.

Menurut Djayadi, potensi Anies dan Prabowo berebutan pendukung sangatlah besar.

Terlebih, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Gerindra Prabowo telah sepakat berbeda pilihan politik, walaupun akan tetap menghormati pilihan masing-masing.

"Itu berarti kan potensi untuk saling berebut pendukung, baik itu dalam pengertian relawan maupun pemilih atau suporter, kan potensinya sangat besar. Kan rebutan pendukung, rebutan relawan, atau rebutan suporter, kan itu sangat besar potensinya di antara dua kubu antara Anies sama Prabowo," ujar Djayadi.

Baca juga: Gerindra-Nasdem Jalan Masing-masing, Pengamat: Tak Mungkin Prabowo jadi Cawapres Anies, Begitu Sebaliknya

Djayadi lantas memuji Surya Paloh dan Prabowo yang memutuskan untuk bertemu di Hambalang, Jawa Barat, dua hari yang lalu.

Ia menilai, pertemuan itu menunjukkan bahwa mereka tidak mempersoalkan kawan yang berpindah dukungan.

Dengan demikian, kata Djayadi, pertemuan antara Surya Paloh dan Prabowo Subianto biasa-biasa saja.

Apalagi, pertemuan itu tidak menghasilkan perubahan dalam peta koalisi untuk Pilpres 2024.

"Secara normatif, pertemuan seperti ini biasa saja. Kedua, pertemuan ini tidak mengubah peta koalisi sementara ini. Belum ada perubahan baru dalam peta perkoalisian menuju Pilpres 2024," katanya.

Baca juga: Surya Paloh Pastikan Anies Lanjutkan Program Jokowi, Pengamat Sebut Bisa Merugikan Anies

Sebelumnya, Prabowo menegaskan bahwa ia menghormati pilihan masing-masing partai politik untuk menentukan langkah menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal itu disampaikan Prabowo menanggapi peluang bergabungnya Partai Gerindra ke Koalisi Perubahan yang digagas Partai Nasdem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Kesimpulannya adalah kita bersahabat, kita bekerja sama dalam arti kita punya nilai-nilai yang sama, kita bertekad untuk menjaga suasana yang damai, sejuk dan rukun. Bahwa soal koalisi, soal capres cawapres, kita sudah sepakat kita akan menghormati keputusan politik masing-masing,” kata Prabowo usai bertemu Surya Paloh di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).

“Kita masing-masing akan menghormati apapun keputusan politik, Pak Surya dengan Nasdem, sebagai sahabat apapun kita hormati keputusan politik,” ujarnya menegaskan.

Baca juga: Prabowo-Surya Paloh Sepakat Hormati Pilihan Masing-masing pada Pemilu 2024

Prabowo mengatakan, ia bersama Partai Gerindra telah menentukan pilihan untuk menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Ia juga menyakini, Partai Nasdem dan koalisinya bakal menghormati pilihan politik yang diambil oleh Partai Gerindra.

“Mereka pun akan hormati keputusan politik kami. Jadi, koalisi itu bagian dari keputusan politik, jalan yang dipilih oleh masing-masing. Jadi, itu jawaban saya,” kata Prabowo.

Sementara itu, Surya Paloh menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan seluruh pihak dalam menghadapi Pemilu 2024.

Menurut Surya Paloh, seluruh pihak harus saling menghormati berbagai langkah politik atas perbedaan-perbedaan yang ada.

“Mas Bowo (Prabowo) menyatakan pilihan boleh berbeda, tapi spirit kebersamaan menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan daripada kedua partai,” kata Surya Paloh.

“Semangat ini membantu kita semuanya agar kita menghadapinya dengan tenang, kami ingin membawa suasana yang lebih sejuk, suasana persahabatan, suasana yang membangun kegembiraan dan kebahagiaan,” ujarnya lagi.

Baca juga: Janji Prabowo, Surya Paloh, dan Anies Junjung Pemilu 2024 yang Damai

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh juga berjanji bakal membawa kesejukan dalam menghadapi kontestasi pemilihan presiden mendatang.

Ia tidak ingin ada perpecahan dalam Pemilu 2024, karena adanya perbadaan pilihan.

“Kami berjanji, mudah-mudahan kami terjauhkan dari saling menyalahkan apalagi memfitnah, mengadu domba satu sama lain. Kami mau berdamai dengan kondisi keadaan apa pun untuk membangun Indonesia yang kita cintai,” kata Surya Paloh.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan balasan setelah Prabowo Subianto mengunjungi Surya Paloh di Tower Nasdem, Jakarta Pusat, pada 1 Juni 2022 lalu.

Baca juga: Temui Prabowo Subianto, Surya Paloh Harap Tak Ada Fitnah dan Adu Domba pada Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com