JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap D yang merupakan urusan kriminal.
Diketahui, D merupakan putra dari salah satu petinggi di GP Ansor.
"Kita pasti akan terus memantau kasus ini, memastikan bahwa ini ditangani dengan proses seadil-adilnya. Dan ini urusannya adalah urusan kriminal, tidak ada urusan lain di luar itu," ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (2/3/2023).
Dia melanjutkan, GP Ansor memastikan agar proses hukum terhadap Mario berjalan seadil-adilnya.
Pihak keluarga D pun sudah menyerahkan kepada pengadilan.
Baca juga: Kepada KPK, Rafael Mengaku Kakaknya Beli Rubicon darinya lalu Dihadiahkan ke Mario Dandy
"Ya kita akan pastikan proses hukum berjalan sebaik-baiknya, seadil-adilnya. Keluarga juga menyatakan tidak ada lagi damai, semua akan diserahkan pengadilan meskipun perilakunya dimaafkan," kata Yaqut.
Yaqut juga mengungkapkan, kondisi D saat ini sudah semakin membaik.
Dia meminta doa agar D lekas pulih secara tuntas.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengatakan, penganiayaan terhadap D ini bermula ketika pacar Mario yang berinisial A (15) mengadu soal perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan korban.
Mario mencoba mengonfirmasi aduan A melalui sambungan telepon.
Baca juga: Mario Dandy Bohongi Polisi, Bilang Penganiayaan D adalah Perkelahian
Namun, korban tidak pernah mengindahkan telepon yang masuk.
A yang merupakan mantan pacar D kemudian berinisiatif mengajaknya bertemu untuk mengembalikan kartu pelajar.
"Saksi A yang dulunya adalah mantan pacar atau teman dekat korban akhirnya membuat janji temu pada tanggal 20 Februari 2023," kata Ade Ary pada Rabu (22/2/2023).
"Korban yang kebetulan berada di rumah temannya, R, kemudian memberi tahu saksi A soal lokasi dirinya. Lalu, pelaku dan saksi A akhirnya bertolak ke rumah R untuk menyambangi D," sambungnya.
Mario pun kemudian membawa D ke sebuah gang kosong dan menganiayanya.
Ia berkali-kali menghajar korban dan menendang organ vital D.
Mengetahui keributan itu, orangtua R kemudian melerainya dan membawa David ke Rumah Sakit (RS).
Kabar terbaru, Koordinator ICU RS Mayapada Frans Pangalila mengungkapkan bahwa kondisi D memiliki perkembangan yang cukup baik.
“D memasuki hari 4 ke 5 memasuki icu, setelah memasuki 4-5 hari, dia mengalami perkembangan yang cukup signifikan” ucap Frans, pada Selasa (28/2/2023).
Namun, ia menegaskan bahwa masih ada kemungkinan yang dapat terjadi sehingga pihaknya masih terus melakukan observasi yang ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.