Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporannya Terhadap Hakim Wahyu Diperiksa KY, Ini Kata Kubu Kuat Ma’ruf

Kompas.com - 17/02/2023, 18:14 WIB
Irfan Kamil,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim penasihat hukum terdakwa Kuat Ma’ruf mendorong Komisi Yudisial (KY) segera memproses dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh ketua majelis hakim perkara pembunuhan berencana terhadap Nofrinasyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Wahyu Iman Santoso.

Koordinator tim panasihat hukum Kuat Ma’ruf, Irwan Irawan berpandangan bahwa dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh hakim harus segera diproses.

Apalagi, perkara yang diperiksa oleh hakim yang dilaporkan adalah kasus yang menjadi perhatian publik.

“Sebagaimana isi laporan kami, hal ini harus segera diproses oleh KY karena terkait dengan kode etik hakim saat memimpin sidang,” ujar Irwan Irawan kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Laporkan Hakim ke KY, Pengacara Kuat Maruf Duga Wahyu Iman Santoso Langgar Kode Etik

“Perkara ini menjadi perhatian publik yang pastinya berdampak pada citra lembaga peradilan,” kata Irwan Irawan.

Adapun Komisi Yudisial (KY) menyatakan bakal melakukan pemeriksaan atas laporan yang disampaikan tim penasihat Kuat Ma’ruf terhadap majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Wahyu Iman Santoso.

Pemeriksaan laporan itu dilakukan pasca sidang perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang dipimpin Wahyu Iman Santoso terhadap lima orang terdakwa termasuk Kuat Ma’ruf telah selesai.

“Seiring dengan proses peradilan yang sudah selesai, KY akan proses kelanjutannya. Namun, belum serta merta langsung masuk pada pemeriksaan hakim,” ujar Juru Bicara KY Miko Ginting saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: KY Bakal Periksa Temuan Video di TikTok yang Diduga Hakim Wahyu Iman Santoso

Miko mengungkapkan bahwa pemeriksaan laporan yang disampaikan kubu Kuat M’aruf tersebut akan terlebih dahulu diputuskan dulu oleh sidang panel.

Sidang itu dilakukan untuk melihat apakah laporan atau informasi yang disampaikan ke KY dapat ditindaklanjuti untuk pemeriksaan atau tidak.

“Pemeriksaan laporan ini tahap awal sekali. Jadi belum tentu dinyatakan bersalah melanggar kode etik dan belum tentu tidak melanggar juga,” kata Miko.

“Semuanya berbasis pada hasil pemeriksaan dan juga keterangan dari hakim terlapor nantinya,” ujarnya lagi.

Baca juga: Profil Wahyu Iman Santoso, Ketua Majelis Hakim yang Jatuhkan Vonis Mati pada Ferdy Sambo

Diketahui, kubu Kuat Ma’ruf mengadukan Hakim Ketua persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, Wahyu Iman Santoso, ke KY atas dugaan pelanggaran kode etik.

Tim kuasa hukum Kuat Ma’ruf, Irwan Irawan menilai, hakim Wahyu melanggar Pasal 158 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Pasal tersebut berbunyi, "Hakim dilarang menunjukkan sikap atau mengeluarkan pernyataan di sidang tentang keyakinan mengenai salah atau tidaknya terdakwa".

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com