Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Soal Mantan Ketum Parpol Bakal Gabung PAN, Zulhas: Nanti, Pada Saatnya

Kompas.com - 17/02/2023, 16:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan enggan mengungkapkan siapa mantan ketua umum partai politik (parpol) yang bakal bergabung menjadi kader partainya. Dia meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi terkait hal itu.

"Nanti ya. Pada saatnya ya," kata Zulkifli singkat ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Pria yang akrab disapa Zulhas itu juga tak mengungkapkan kapan dirinya mengumumkan hal tersebut, termasuk ketika disinggung pengumuman itu bakal dilakukan pada rapat koordinasi nasional PAN yang digelar 26 Februari di Semarang, Jawa Tengah.

"Tanggal 26 itu anu, pertemuan legislatif bersama Pak Jokowi di Semarang," ujar Zulhas yang juga menjabat Menteri Perdagangan.

Baca juga: Isu Wiranto Gabung PAN, Drajad Wibowo: Insya Allah Banyak Figur Bergabung

Zulhas juga tak menjawab ketika disinggung sosok mantan ketum parpol yang akan bergabung dengan PAN itu adalah Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang merupakan kader Partai Hanura Wiranto. 

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengungkapkan bahwa mantan ketua umum partai politik yang bakal bergabung dengan PAN akan diumumkan oleh Zulkifli Hasan pada 26 Februari 2023.

"Ya, itu insya Allah diumumkan di Rakornas tanggal 26 Februari di Semarang," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Yandri mengatakan, mantan ketum parpol yang akan bergabung itu memiliki latar belakang yaitu di pemerintahan dan merupakan seorang purnawirawan.

"Yang mantan ketum ini insya Allah betul apa ya. Sekarang Beliau di pemerintahan, mantan purnawirawan. Iya akan diperkenalkan secara langsung oleh Bang Zulhas di acara rakornas," ucap dia.

Baca juga: Wiranto Disebut Gabung PAN, Hanura: Keputusan yang Harus Dihormati

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah mengatakan, mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto telah bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Ia menyatakan, pihaknya menghormati pilihan Wiranto untuk berlabuh ke partai politik (parpol) tersebut.

“Pilihan, dan keputusan yang harus dihormati oleh siapa pun karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya,” ujar Inas dihubungi wartawan, Kamis (16/2/2023).

Menurutnya, PAN amat beruntung mendapatkan Wiranto. Sebab, Wiranto merupakan tokoh politik senior yang berpengalaman sejak masa Orde Baru.

“Karena (Wiranto) akan menambah kekuatan politik PAN,” ucapnya.

Baca juga: Bocorkan Eks Ketum Parpol Gabung PAN, Yandri: Beliau di Pemerintahan, Purnawirawan

Di sisi lain, Inas mengaku kehilangan atas keputusan Wiranto itu. Sebab Wiranto adalah mentornya di dunia politik.

“Sebagai kader Hanura yang pernah dibesarkan oleh Pak Wiranto, tentu akan merasa kehilangan tokoh besar yang telah berjasa mendirikan partai Hanura,” sebut dia.

“Dan pernah melahirkan anggota-anggota dewan dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat. Jika tidak, mungkin saya sendiri tidak pernah duduk di parlemen pada periode lalu,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com