JAKARTA, KOMPAS.com - PT Biotis Pharmaceutical Indonesia menargetkan mampu memenuhi pesanan 5 juta dosis vaksin InaVac dari pemerintah pada akhir bulan ini.
Direktur Utama PT Biotis, FX Sudirman mengatakan, saat ini pihaknya baru memenuhi 1.225.000 dosis. Artinya, masih kurang sekitar 3.775.000 dosis yang perlu dipenuhi.
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Edar Vaksin Inavac untuk Dosis Booster
Adapun pemesanan vaksin InaVac mencapai 5 juta dosis sebelumnya sudah diteken melalui Keputusan Menteri Kesehatan untuk vaksinasi primer dewasa.
"Kita sudah deliver 1,225 juta. Sisanya dalam waktu dekat ini akan kita selesaikan. Akhir bulan ini ya, atau mungkin pertengahan bulan depan," kata FX Sudirman saat ditemui di sela-sela rapat dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Ia yakin, pemenuhan vaksin tersebut berjalan sesuai rencana. Ia berharap, pemerintah melanjutkan pembelian vaksin InaVac mengingat vaksin ini merupakan produksi dalam negeri.
Seluruh rangkaian pengembangan vaksin, mulai dari uji klinik hingga produksi dilakukan di Indonesia. Hal ini kata dia, sejalan dengan komitmen pembuat kebijakan untuk mencapai kemandirian vaksin di Indonesia.
"Nanti kita harapkan akan ada tambahan lagi, gitu ya, karena Vaksin Merah Putih/InaVac ini memberikan inspirasi banyak orang kan, ini kolaborasi besar dari hasil penelitian anak bangsa kita," tutur dia.
Baca juga: Peneliti: Vaksin Inavac Efektif Cegah Infeksi Varian Baru Covid-19, Termasuk XBB
Dia berharap, pengadaan vaksin Covid-19 seluruhnya dari dalam negeri. Apalagi, ada PT Bio Farma yang merupakan perusahaan pelat merah dan memiliki pengalaman puluhan tahun dalam pengembangan vaksin.
"Kita juga benchmark-nya ke Bio Farma, saya yakin kita juga bisa. Tidak sesulit apa yang dibayangkan orang, kita bisa. Apakah kita bisa sama dengan Pfizer? Suatu hari ya, perlu waktu ya," ucap FX.
Sebagai informasi, Vaksin InaVac sudah mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Diketahui, vaksin InaVac dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan didaftarkan oleh PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Vaksin ini dikembangkan dari hulu dengan platform inactivated virus atau dari hasil isolasi virus Sars Cov-2 Asian Covid-19 di Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya