Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Vaksin Inavac Efektif Cegah Infeksi Varian Baru Covid-19, Termasuk XBB

Kompas.com - 04/11/2022, 17:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Prof Fedik Abdul Rantam mengatakan, vaksin Merah Putih atau vaksin Inavac efektif mencegah infeksi virus Covid-19 hingga varian terbaru.

Adapun vaksin ini baru saja mendapat izin edar atau izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization atau EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Hasil dari riset kami yang di laboratorium, memang sudah kita adukan produk dari antibodi itu dengan varian-varian yang baru mulai dari awal sampai akhir dan semuanya mempunyai kemampuan yang luar biasa bagus," kata Fedik dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Terbitkan Izin Edar Vaksin Inavac, Efek Samping Dilaporkan Nyeri Otot hingga Demam

Fedik menuturkan, berdasarkan laporan, vaksin ini juga telah diuji ampuh untuk mencegah infeksi varian Delta, yang notabene menjadi varian ganas di Indonesia.

Varian Delta ini lebih mematikan dibanding dengan varian Omicron dan subvariannya, termasuk BA.5, BA.2.75, XBB, maupun XBC.

"(Varian saat ini) tidak seganas Delta oleh karena itu kami masih memegang teguh awal bahwa Delta ini luar biasa ganasnya, dan ternyata kita lakukan tracing dan reactivity netralisasi tes juga hasilnya baik vaksin kita ini," ucapnya.

Oleh karena itu dia meyakini, vaksin ini tetap ampuh untuk mencegah subvarian terkini yang merupakan turunan Omicron.

"Kami percaya bahwa vaksin kita (Inavac) mempunyai kemampuan yang bagus untuk menetralisir akibat adanya infeksi mulai virus yang awal sampai pada varian yang baru," jelas Fedik.

Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, vaksin Inavac dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan diproduksi serta didaftarkan oleh PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Baca juga: BPOM Resmi Keluarkan Izin Edar untuk Vaksin Merah Putih Inavac

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, efek samping yang dilaporkan dari pemberian vaksin ini bertaraf ringan hingga sedang, sama seperti atau sebanding dengan vaksin CoronaVac.

Efek samping ini diketahui usai BPOM melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat, keamanan, dan mutu yang mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 serta evaluasi terhadap pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

"Secara keseluruhan efek samping dilaporkan memiliki derajat ringan hingga sedang, relatif sebanding dengan CoronaVac dengan efek samping yang paling sering terjadi berupa nyeri lokal, demam, nyeri otot, sakit kepala," kata Penny dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Tidak ada kematian dan adverse special events yang dilaporkan.

Vaksin Inavac menstimulasi imunitas tubuh terhadap virus Sars Cov-2 untuk pencegahan Covid-19 pada orang usia 18 tahun ke atas, sebagai vaksinasi primer diberikan 2 dosis suntikan dengan interval 28 hari.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Vaksin Inavac-Indovac Tak Kalah Bagus dari Moderna dan Pfizer

Industri farmasi pun sudah berkomitmen memenuhi beberapa catatan terkait mutu dengan disetujuinya izin edar vaksin Inavac atas nama PT Biotis untuk vaksinasi primer pada dewasa usia 18 tahun ke atas.

"Maka ini sudah mulai kita mendukung cerita bangsa Indonesia dalam kemandirian vaksin Covid-19 di dalam negeri. Karena ini adalah hasil betul-betul dari dalam negeri, dalam hal ini para peneliti di Universitas Airlangga," ungkap Penny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com