Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Harap Izin Penggunaan Darurat Vaksin Inavac dan Indovac Dapat Keluar September 2022

Kompas.com - 31/08/2022, 22:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua vaksin produksi dalam negeri, Inavac dan Indovac kini dalam uji klinis tahap akhir oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kepala BPOM Penny K Lukito berharap izin edar atau izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) sudah keluar. Dua jenis vaksin ini juga sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo.

"Vaksin dalam negeri yaitu vaksin Merah Putih Unair, Biotis, dan Vaksin Bio Farma, Baylor, yaitu vaksin Inavac dan Indovac dalam pengembangannya ini sudah masuk uji klinik fase III, ini sedang dalam proses," kata Penny dikutip dari tayangan YouTube Komisi IX DPR RI, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: 3.000 Nakes di Kabupaten Tangerang Telah Terima Vaksin Covid-19 Booster Kedua

"Mudah-mudahan harapannya September ini sudah bisa dikeluarkan EUA-nya. Jadi sudah dalam tahap-tahap terakhir," lanjut Penny.

Penny mengungkapkan, kedua jenis vaksin buatan dalam negeri ini juga diusulkan untuk menjadi dosis penguat (booster) dan vaksinasi primer anak. Keduanya kini dalam proses pengajuan protokol uji klinis.

Adapun uji klinis fase I untuk jenis vaksin Indovac sudah sampai follow up 5 bulan, fase II follow up 3 bulan, dan fase III memasuki follow up 48 hari.

Sementara itu, uji klinis vaksin Inavac fase I dan II sudah sampai follow up 3 bulan, sedangkan uji klinik fase III memasuki penyelesaian penyuntikan dosis kedua dan follow up study.

Baca juga: Vaksin Bivalen Disebut Relevan Buat Penanganan Covid-19 Subvarian Omicron

"Jadi masih protokolnya, EUA persetujuan klinisnya sedang dalam proses, masih ada perbaikan. Mungkin memang sangat dibutuhkan kehati-hatian untuk vaksin anak. Tapi sedang berproses," ucap Penny.

Sebagai informasi, vaksin Inavac dengan platform inactivated virus dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Sedangkan Indovac dengan platform protein rekombinan sub-unit (yeast based) dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma dengan Baylor College of Medicine.

"BPOM memberikan pendampingan vaksin dalam negeri terutama untuk vaksin Merah Putih (Inavac), kami melakukan pendampingan untuk fasilitas produksinya, dan juga tentunya dalam proses uji klinik ini," jelas Penny.

Baca juga: Kemenkes Sebut Pengadaan Vaksin Cacar Monyet Masih Tahap Penjajakan

Selain kedua jenis vaksin tersebut, ada satu jenis vaksin yang tengah berproses di dalam negeri, yakni Zifivax dengan platform protein rekombinan sub-unit (CHO based) yang akan dikembangkan oleh PT Jbio.

PT Jbio sedang membangun fasilitas produksi. Namun proses fill and finish sementara dilakukan di PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Selain vaksin Covid-19, Jbio akan memproduksi vaksin lain seperti meningitis, measles, rubella, hingga HPV.

"Jbio juga sedang membangun vaccine downstream untuk pembangunan vaksin Anhui kerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom China," sebut Penny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com