Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Singgung Kedekatan Kantor DPP dengan Rumah Mega Soal Pertemuan, PDI-P: Enggak Segampang Itu

Kompas.com - 06/02/2023, 16:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Junimart Girsang menegaskan bahwa tidak mudah bagi partai politik atau pihak lain untuk bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya yang menilai mudah untuk bertemu karena kedekatan Kantor DPP Nasdem dengan kediaman Megawati.

"Ya enggak segampang itu, misalnya saya mau ketemu Ibu enggak segampang ketemu ibu saya, masa lagi tidur ibu saya, saya datang, saya ganggu, kan enggak juga," kata Junimart di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Reshuffle Diprediksi Akan Tetap Terjadi karena Komunikasi Nasdem-PDI-P Sudah Rusak

Junimart menjelaskan, tentu siapa pun pihak yang ingin bertemu harus memahami prosedur bertamu terlebih dulu.

Adapun prosedur itu harus dipahami pula oleh Ketum Nasdem Surya Paloh maupun jajaran partai yang disebut ingin menemui Megawati.

"Tentu ada prosedurnya. Monggo silakan saja ya partai kita kan partai kita terbuka untuk siapa saja sepanjang itu dilakukan dengan itikad baik dan tidak punya target yang macam-macam, yang pasti ibu akan menerima siapa saja sepanjang untuk kepentingan bangsa dan negara ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi II DPR ini menerangkan bahwa Nasdem perlu membuat kesepakatan soal waktu dan maksud bertamu, baik ke DPP PDI-P maupun Megawati.

Untuk itu, dia meminta Nasdem bersabar terlebih dulu hingga kesepakatan pertemuan telah tercapai.

"Jadi jangan diplesetkan misalnya, kalau dari pihak tertentu mau berkunjung belum bisa diterima, terus diplesetin tidak mau diterima gitu loh," ujarnya.

"Tapi harus diatur waktunya dengan tepat yang benar karena ibu ketum kan memang sangat disiplin dengan waktu juga dan tidak mau berbicara yang tidak perlu-perlu. Kalau memang itu urgen, tentu bisa diatur secara baik tentang waktu, diatur juga berapa lama pertemuan, itu yang saya pahami tentang ketum dan dari DPP itu sendiri," sambung dia.

Baca juga: Soal Kemungkinan Nasdem Gabung KIB, Arsul Sani: Koalisi Masih Dinamis, apalagi Partai Terbesar Belum Umumkan Capres

Sebelumnya diberitakan, Willy Aditya menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang mempertanyakan kode Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk bertemu Megawati Soekarnoputri.

Ia meminta agar kode yang dimaksud Surya Paloh tidak dimaknai secara sempit oleh PDI-P.

Pasalnya, Willy tak ingin niat Surya Paloh untuk bertemu Megawati selalu dipandang terkait urusan pencalonan presiden.

“Kalau berbeda (capres) enggak apa-apa. Kan gini, toh ketemu konteksnya bukan masalah siapa capresnya. Ini kan agendanya terlalu sempit,” ujar Willy ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Nasdem Anggap Sekjen PDI-P Salah Alamat Soal Surya Paloh Beri Kode ke Megawati

Ia mengungkapkan, Nasdem saat ini juga telah memiliki calon presiden (capres) sendiri, yakni Anies Baswedan.

Selain itu, Willy mengaku tak mau ajakan untuk bertemu dengan PDI-P dianggap terlalu serius

“Ketemu Bu Mega itu banyak agenda, toh (rumah Megawati) di belakang juga deket. Kalau lagi jalan-jalan pagi, (Surya Paloh) kan enggak perlu kode-kode ketemu (tinggal), ’Mba piye kabar e?’” kata Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com