JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di-bully hingga dimaki karena keputusannya memilih bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023).
Prabowo diketahui lawan Jokowi di Pemilu 2019. Tetapi, ia masuk ke dalam kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Awalnya, Muzani mengatakan, perjuangan dalam berpolitik harus mengutamakan kebaikan.
Baca juga: Sekjen Gerindra: Prabowo Kesampingkan Egonya demi Jaga Persatuan Bangsa
Ia lantas menyebut Prabowo menginstruksikan agar setiap kader Gerindra harus menebar kebaikan bagi rakyat, bangsa, dan negara.
"Inilah yang mambuat Partai Gerindra bertambah kuat di usia 15 tahun, karena orang-orang ikhlas yang berjuang untuk bangsa dan negaranya tidak pernah lelah, tidak pernah memikirkan jasa apa yang akan dia dapatkan setelah berjuang," ujar Muzani dalam keterangannya.
Menurut Muzani, persatuan dan kesatuan adalah segala-galanya bagi Partai Gerindra.
Muzani mengklaim Partai Gerindra menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia.
Baca juga: Sandiaga Uno Jelaskan soal Perjanjian Politik antara Dirinya, Prabowo dan Anies
Ia kemudian mengungkit ada banyak pihak yang salah paham aras keputusan Prabowo untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintah.
"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalahpahami, disalahmengerti, bahkan di-bully, dimaki, tapi kita enggak ada urusan. Karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Muzani.
Muzani mengungkapkan, pembelahan yang terjadi setelah Pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat, bahkan sampai ke lingkungan keluarga.
Menurutnya, Prabowo juga merasa bahwa situasi pembelahan masyarakat seperti itu tidak boleh berlarut-larut.
Oleh karenanya, Prabowo mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama.
Baca juga: Gerindra Bakal Lanjutkan IKN jika Prabowo Terpilih Jadi Presiden
"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru dimulai dari harga diri para pemimpin. Membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan. Tidak akan ada pembangunan," kata Muzani.
Maka dari itu, kata Muzani, Partai Gerindra bertekad akan terus menegakkan kesatuan dan persatuan.
Sikap itu lah yang akan menjadi jati diri Partai Gerindra dalam upaya meraih kekuasan untuk memenangkan Prabowo sebagai Presiden di tahun 2024.
"Kemenangan Pak Prabowo di Kalsel itu karena kepercayaan besar dari rakyat, dorongan para guru, ulama, kiai, habib, ustaz dan ustazah, seluruh kader dan organisasi sayap, termasuk relawan dan para caleg. Dan untuk 2024 seluruh komponen itu akan kembali berjuang memenangkan Prabowo," ujar Muzani.
"Kita berjuang untuk menjadi partai pemenang di Pemilu 2024. Jangan gentar, jangan berkecil hati, partai ini adalah partai rakyat yang tumbuh dari bawah," katanya lagi.
Baca juga: Hasil Musra Relawan Jokowi di Yogyakarta, Prabowo Capres Paling Dipilih, Mahfud MD Cawapres
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.