Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/01/2023, 16:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno menjelaskan soal perjanjian politik antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Isu soal perjanjian itu terungkap dalam siaran YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Sabtu 27 Januari 2023.

Saat itu, Sandiaga Uno yang menjadi bintang tamu podcast ditanya oleh Akbar Faizal soal perjanjian tersebut.

"Oh yang di podcast. Menurut saya, karena itu perjanjiannya, saya mengarahkan sih supaya ada dari podcast itu, ada podcast lanjutan," ujar Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Ke Prabowo, Sandiaga: Saya Berikan Update Berbagai Kegiatan Termasuk Undangan Parpol

Sandiaga mengungkapkan, perjanjian itu melibatkan tiga pihak, yakni dirinya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Menurutnya, ketiga pihak itu pula yang meneken perjanjian.

"Saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Dan saat itu yang nge-draft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setau saya sekarang (perjanjian) juga dipegang oleh Pak Dasco," kata Sandiaga Uno.

"Jadi, nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," ujarnya lagi.

Baca juga: Sebut soal Capres Prerogratif Pimpinan Partai, Sandiaga: Itu Arahan Pak Prabowo

Sandiaga Uno mengungkapkan, perjanjian yang dilakukan mereka bertiga terkait dengan pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Perjanjian ditandatangani sebelum Anies dan Sandi mendaftar ke KPU DKI Jakarta sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur pada September 2016.

Meski demikian, Sandiaga Uno tidak ingin merinci isi dari perjanjian.

Sebab, menurutnya, yang saat ini memegang lembaran perjanjian itu yang akan menyampaikannya.

Saat ditanya apakah perjanjian juga berisi soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Sandiaga Uno kembali menolak menjawab.

Baca juga: Sandiaga Uno Dengar Kaesang Akan Masuk Gerindra

"Silakan itu ditanyakan. Menurut saya, nanti lebih baik diterangkan oleh yang memegang perjanjiannya. Tapi memang perjanjian itu waktu itu dibutuhkan karena harus ada kesepakatan bagaimana kita melangkah ke depan," kata Sandiaga.

"Nanti bisa ditanyakan kepada yang pegang. Saya rasa lebih etis untuk disampaikan oleh, mungkin bisa ditanyakan ke Pak Fadli atau Pak Dasco," ujarnya lagi.

Dilansir dari Tribunnews.com, Perjanjian Prabowo Subianto-Anies Baswedan menjelang Pilkada DKI Jakarta dipegang oleh Fadli Zon.

Sebab, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra itu yang menyusun draf perjanjian kemudian ditangani Prabowo, Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan.

Baca juga: Pulangnya Sandiaga Uno ke Gerindra Saat Sekber Gerindra-PKB Diresmikan

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno saat bincang podcast dengan Akbar Faizal yang ditayang kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada 27 Januari 2023.

Sandiaga kemudian menceritakan perjalanan kariernya di politik. Ia dipanggil Prabowo menjadi juru bicara Gerindra sejak 2014.

Kemudian, pada 2016, Prabowo memintanya untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Namun, Sandiaga malahan meminta Anies Baswedan yang menjadi calon gubernur. Hingga akhirnya, pasangan Anies-Sandi akhirnya memenangkan Pilkada DKI pada 2017.

"Sewaktu mau maju Pilkada DKI, ada perjanjian antara Pak Prabowo dan Pak Anies. Yang menulis perjanjiannya Pak Fadli Zon. Tanyakan kepada beliau, dia yang paling tahu isi perjanjian itu," ujar Sandiaga kepada Akbar di akhir podcast.

Sementara itu, Sandiaga Uno tegas akan memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dibanding mantan Gubernur DKI Jakarta dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Sandiaga Tegaskan Kader Gerindra, PPP: Kita Hormati Sikap Politik Beliau

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Nasional
Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Nasional
Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Nasional
KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

Nasional
PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

Nasional
Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Nasional
Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasional
Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Nasional
Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Nasional
Plh Dirjen Minerba Tak Hadiri Panggilan KPK

Plh Dirjen Minerba Tak Hadiri Panggilan KPK

Nasional
Minta DPR Hapus Wewenang Evaluasi Hakim MK, Jimly: Recalling Itu Enggak Benar!

Minta DPR Hapus Wewenang Evaluasi Hakim MK, Jimly: Recalling Itu Enggak Benar!

Nasional
Kasus Robot Trading ATG, Polri Sita Aset Rp 175 Miliar Milik Wahyu Kenzo dkk

Kasus Robot Trading ATG, Polri Sita Aset Rp 175 Miliar Milik Wahyu Kenzo dkk

Nasional
Nasdem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 'Wis Wayahe' Anies

Nasdem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 "Wis Wayahe" Anies

Nasional
KPK Kembali Panggil Pengusaha Dito Mahendra Besok

KPK Kembali Panggil Pengusaha Dito Mahendra Besok

Nasional
Publik Soroti Kekayaan Pejabat, KPK Sebut Jadi Momentum Sahkan RUU Perampasan Aset

Publik Soroti Kekayaan Pejabat, KPK Sebut Jadi Momentum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke