JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, Anies Baswedan belum cukup mengamankan tiket pencalonan presiden Pemilu 2024 kendati telah didukung oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebabnya, pernyataan dukungan Demokrat dan PKS terhadap Anies baru sebatas pengantar saja, belum sampai ke tahap deklarasi resmi.
Sejauh ini, baru Nasdem yang telah secara resmi mengumumkan niatnya untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Pemilu 2024.
"Kalau PKS menyatakan mendukung Anies, Demokrat mendukung Anies, kan memang sejak awal yang mempertemukan mereka itu sosok Anies sebagai capres, itu nggak ada kejutan," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: PKS Tegaskan Dukung Anies Baswedan Capres, Akhiri Spekulasi Publik
Menurut Adi, dukungan politik terhadap kandidat capres idealnya melalui empat tahap. Pertama, tahap niat.
Sejak lama, Nasdem, Demokrat, dan PKS tampak berniat memberikan dukungan untuk Anies maju sebagai calon RI-1.
Tahap kedua, pernyataan di hadapan media. Adi menyebut, Demokrat dan PKS baru sampai di fase ini.
Ketiga, tahap dukungan resmi kelembagaan partai plus deklarasi terbuka yang melibatkan seluruh kader inti dan elite partai. Dari ketiga partai, baru Nasdem yang sudah menjajaki tahap ketiga.
Baca juga: Pimpinan PKS-Nasdem-Demokrat Bakal Segera Tandatangani Nota Kerja Sama Koalisi Perubahan
Tahap terakhir yakni dukungan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Fase ini adalah yang paling krusial dan menjadi penentu keberhasilan rencana koalisi.
"Demokrat dan PKS pasti mengalkulasi betul untuk sampai pada tahap ini," ujar Adi.
Menurut Adi, kendati Nasdem, Demokrat, dan PKS telah menyatakan dukungan terhadap Anies, situasi masih sangat mungkin berubah sampai pendaftaran capres di KPU dibuka pada Oktober mendatang.
Oleh karenanya, belum ada satu pun kandidat yang sudah mengamankan tiket pencapresan karena rencana koalisi masih sangat mungkin berubah mengikuti situasi politk terkini.
"Sebelum daftar resmi ke KPU, semua poros politik yang ada saat ini termasuk poros perubahan sangat mungkin bubar jalan," kata Adi.
Kendati demikian, Adi menambahkan, upaya PKS dan Demokrat menyatakan dukungan buat Anies merupakan langkah baik.
Setelah Nasdem, PKS, dan Demokrat menyatakan resmi berkoalisi dan mengusung Anies, partai-partai lain diyakini akan segera berhitung ihwal langkah politik masing-masing.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besutan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi segera mematangkan nama capres dan cawapres mereka, demikian pula dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Langkah politik Nasdem, Demokrat, dan PKS tersebut juga diprediksi bakal mengusik PDI Perjuangan yang sampai saat ini belum bicara soal pencapresan.
"Jadi dukungan PKS dan Demokrat ini akan memprovokasi poros yang lain untuk segera mengumumkan siapa jagoannya," tutur Adi.
Baca juga: PKS: Sekber Pendukung Anies Baswedan Dibahas Usai Deklarasi Bersama
Adapun sosok Anies Baswedan dideklarasikan sebagai capres yang akan diusung Partai Nasdem sejak awal Oktober lalu.
Belakangan, Demokrat juga menyatakan dukungannya terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu. Terbaru, PKS turut menyatakan sikap.
"PKS konsisten menjadi bagian dari koalisi partai-partai pengusung Anies Rasyid Baswedan tersebut di Pilpres 2024 sehingga koalisi ini memenuhi presidential threshold 20 persen," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman, dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (30/1/2023).
Sejak lama, Nasdem, Demokrat, dan PKS memang telah mewacanakan untuk berkoalisi. Namun, sampai saat ini ketiga partai belum juga resmi berkongsi.
Hanya saja, ketiganya kini sama-sama telah menyatakan dukungan buat Anies maju sebagai capres pemilu mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.