Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantongi Dukungan Demokrat dan PKS, Anies Dinilai Masih Belum Cukup Amankan Tiket Capres

Kompas.com - 31/01/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, Anies Baswedan belum cukup mengamankan tiket pencalonan presiden Pemilu 2024 kendati telah didukung oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebabnya, pernyataan dukungan Demokrat dan PKS terhadap Anies baru sebatas pengantar saja, belum sampai ke tahap deklarasi resmi.

Sejauh ini, baru Nasdem yang telah secara resmi mengumumkan niatnya untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Pemilu 2024.

"Kalau PKS menyatakan mendukung Anies, Demokrat mendukung Anies, kan memang sejak awal yang mempertemukan mereka itu sosok Anies sebagai capres, itu nggak ada kejutan," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: PKS Tegaskan Dukung Anies Baswedan Capres, Akhiri Spekulasi Publik

Menurut Adi, dukungan politik terhadap kandidat capres idealnya melalui empat tahap. Pertama, tahap niat.

Sejak lama, Nasdem, Demokrat, dan PKS tampak berniat memberikan dukungan untuk Anies maju sebagai calon RI-1.

Tahap kedua, pernyataan di hadapan media. Adi menyebut, Demokrat dan PKS baru sampai di fase ini.

Ketiga, tahap dukungan resmi kelembagaan partai plus deklarasi terbuka yang melibatkan seluruh kader inti dan elite partai. Dari ketiga partai, baru Nasdem yang sudah menjajaki tahap ketiga.

Baca juga: Pimpinan PKS-Nasdem-Demokrat Bakal Segera Tandatangani Nota Kerja Sama Koalisi Perubahan

Tahap terakhir yakni dukungan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Fase ini adalah yang paling krusial dan menjadi penentu keberhasilan rencana koalisi.

"Demokrat dan PKS pasti mengalkulasi betul untuk sampai pada tahap ini," ujar Adi.

Menurut Adi, kendati Nasdem, Demokrat, dan PKS telah menyatakan dukungan terhadap Anies, situasi masih sangat mungkin berubah sampai pendaftaran capres di KPU dibuka pada Oktober mendatang.

Oleh karenanya, belum ada satu pun kandidat yang sudah mengamankan tiket pencapresan karena rencana koalisi masih sangat mungkin berubah mengikuti situasi politk terkini.

"Sebelum daftar resmi ke KPU, semua poros politik yang ada saat ini termasuk poros perubahan sangat mungkin bubar jalan," kata Adi.

Kendati demikian, Adi menambahkan, upaya PKS dan Demokrat menyatakan dukungan buat Anies merupakan langkah baik.

Setelah Nasdem, PKS, dan Demokrat menyatakan resmi berkoalisi dan mengusung Anies, partai-partai lain diyakini akan segera berhitung ihwal langkah politik masing-masing.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com