Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Surya Paloh Dinilai Ingin Cairkan Ketegangan Politik Usai Capreskan Anies

Kompas.com - 30/01/2023, 08:39 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Surya Paloh tengah berupaya mencairkan ketegangan politik lewat pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Ini tak lepas dari rencana Partai Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

"Besar kemungkinan pertemuan Paloh dan Jokowi kemarin dijadikan sebagai kesempatan untuk mengklarifikasi berbagai isu dan disinformasi yang sempat memunculkan ketegangan komunikasi selama ini, termasuk terkait ikhtiar politik Nasdem mencapreskan Anies Baswedan," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Surya Paloh Bertemu Jokowi, Pengamat: Ada 2 Kemungkinan, Lepas Anies atau Pamitan

Lewat pertemuan itu, Umam yakin, Paloh hendak menetralisir ancaman-ancaman yang belakangan muncul karena isu-isu spekulatif.

Misalnya, soal narasi Anies sebagai antitesis Jokowi. Kemudian, ihwal rencana Nasdem berkoalisi dengan dua partai oposisi, Demokrat dan PKS.

Umam menduga, di hadapan presiden, Paloh berupaya untuk meyakinkan bahwa rencana politiknya ke depan bukanlah untuk melibas seluruh warisan kinerja pemerintahan Jokowi, melainkan memperbaiki hal-hal yang belum maksimal sekaligus melanjutkan yang sudah baik.

"Pertemuan Paloh dan Jokowi itu merupakan langkah maju pascakebuntuan komunikasi di antara keduanya selama tiga bulan terakhir," ucap Umam.

Baca juga: Surya Paloh Bertemu Jokowi, Nasdem: Tak Bisa Diintervensi, apalagi Orang Sekelas Hasto

Umam yakin, jika Paloh mampu menyampaikan keinginannya untuk mengusung Anies dengan baik, Jokowi bakal menyambut baik pula.

Lebih-lebih, jika Paloh bisa meyakinkan kepala negara agar bersikap adil dengan berdiri sama tinggi di antara para capres yang kelak berlaga pada Pemilu 2024

"Sehingga Presiden Jokowi berkenan menjadi negarawan sekaligus 'orang tua' yang siap mengayomi semua anak-anak bangsa untuk berkompetisi secara adil dan terbuka," ujar Umam.

Namun demikian, restu Jokowi dinilai tak akan memengaruhi sikap politik Paloh. Dengan atau tanpa restu presiden, Nasdem diprediksi akan tetap mengusung Anies sebagai capres Pemilu 2024.

Menurut dia, sebagai politisi senior, Paloh sudah siap dengan segala konsekuensi untuk memperjuangkan langkah politiknya.

Apalagi, keinginan Paloh mengusung Anies telah mengantongi dukungan partai lain seperti Demokrat. Besar kemungkinan, rencana Nasdem tersebut juga didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Jika Nasdem, Demokrat, dan PKS resmi berkoalisi, maka, syarat presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden 20 persen otomatis terpenuhi.

Dengan begitu, koalisi ketiga partai dapat langsung mengusung Anies sebagai capres tanpa perlu lagi restu dari Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com