Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferdy Sambo Dinilai Tegaskan Sikap Agresif Ofensif dalam Pleidoi

Kompas.com - 25/01/2023, 17:35 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo, dianggap menegaskan sikap agresif dan posisinya yang berhadapan dengan masyarakat melalui isi nota pembelaan (pleidoi).

Hal itu disampaikan dalam tanggapan psikolog forensik Reza Indragiri Amriel terhadap nota pembelaan Ferdy Sambo yang dibacakan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

"Sejak awal, FS justru memperteguh kesan menyerang (agresif ofensif) namun dengan kemasan rendah hati," kata Reza dalam keterangannya seperti dikutip Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

"Konsisten sebagaimana di awal, di akhir pun FS menegaskan betapa ia berhadap-hadapan dengan masyarakat," lanjut Reza.

Baca juga: Ferdy Sambo Minta Dibebaskan pada Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J

Menurut Reza terdapat 8 bagian dalam isi nota pembelaan Ferdy Sambo.

Pertama, kata Reza, melalui nota pembelaan itu Ferdy Sambo mengecam masyarakat yang dianggap menghakimi dirinya padahal kasus itu belum diputuskan oleh hakim.

Lalu yang kedua adalah, dalam nota pembelaan itu Ferdy Sambo menggambarkan dampak sikap masyarakat terhadap dirinya dan keluarganya.

Ketiga, nota pembelaan Ferdy Sambo tetap memasukkan dugaan pemerkosaan oleh Yosua terhadap Putri Candrawathi (istri Sambo) sebagai titik pemicu peristiwa.

"Keempat, pleidoi Ferdy Sambo menekankan iktikadnya untuk menolong Yosua dan menyelamatkan Richard Eliezer (Bharada E)," ucap Reza.

Baca juga: Sambo: Yosua Lancang Jawab Kurang Ajar Bagaimana Komandan? Seolah Tak Terjadi Apa Pun di Magelang

Kelima, kata Reza, dalam pleidoi itu Ferdy Sambo menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarganya sendiri.

Keenam, lanjut Reza, dalam pleidoi itu Ferdy Sambo menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada asisten rumah tangga Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR, dan Richard.

Ketujuh, dalam nota pembelaan itu Ferdy Sambo meminta hakim memberikan putusan yang adil dengan pertimbangan seobjektif mungkin.

"Kedelapan, nota pembelaan Ferdy Sambo ditutup dengan doa dengan mengutip ayat Injil," ujar Reza.

Baca juga: Ferdy Sambo: Istri Saya Dua Kali Menderita, Jadi Korban Perkosaan dan Terdakwa Pembunuhan

Dalam kasus itu terdapat 5 terdakwa yang sudah menjalani sidang tuntutan. Mereka adalah Richard Eliezer (Bharada E) Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Dalam tuntutannya, jaksa menilai kelima terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Brigadir J yang direncanakan terlebih dahulu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com