Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Anton Gobay: Beli Senpi Ilegal untuk KKB Papua hingga Diduga Dekat dengan Lukas Enembe

Kompas.com - 13/01/2023, 17:32 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Anton Gobay (AG) ditangkap oleh Kepolisian Filipina di Provinsi Sarangani pada Sabtu (7/1/2023).

Ia ditangkap bersama 2 rekannya yang merupakan warga negara Filipina. Hal tersebut sempat menjadi sorotan pemberitaan media di Filipina.

"Yang bersangkutan adalah WNI yang ditangkap bersama 2 WN Filipina," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti dalam keterangannya, Senin (9/1/2023).

Anton Gobay dan dua rekannya ditangkap terkait kepemilikan senjata api (senpi) ilegal.

Baca juga: Polri: Tujuan Anton Gobay Beli Senpi Ilegal karena Penjualannya di Papua Menjanjikan

Sejumlah barang bukti berupa selusin senjata api ilegal turut diamankan saat proses penangkapan.

1. Tim Mabes Polri ke Filipina

Menindaklanjuti informasi tersebut, Polri melakukan koordinasi dengan otoritas dan Kepolisian Filipina.

Sebanyak 8 personel gabungan yang terdiri dari Baintelkam, Bareskrim, dan Divisi Hubinter pun langsung diterbangkan ke Filipina.

Setibanya Tim Mabes Polri di Filipina, mereka bergerak menuju KBRI setempat untuk melakukan konsolidasi sekaligus menerima arahan dari Duta Besar RI.

Baca juga: Anton Gobay Mengaku Hanya Simpatisan Organisasi Papua Merdeka

Tim selanjutnya bertemu dengan Kepolisian Nasional Filipina (Phillipines National Police) dalam rangka kerja sama penanganan WNI Anton Gobay.

“Semua masih berproses oleh otoritas Kepolisian Filipina dan Tim dari Mabes (Polri) untuk laksanakan joint investigation kepemilikan senpi ilegal,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (12/1/2023)

Polri juga menegaskan menghormati proses hukum yang berjalan di Filipina terkait perkara yang menjerat Anton Gobay.

2. Sebanyak 12 senpi diamankan

Tim Mabes Polri mengungkapkan, Anton membeli 12 senjata api dengan nama alias atau samaran di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.

Menurut polisi, total senjata yang dibeli Anton secara ilegal itu berjumlah 12 senjata, yang terdiri dari laras panjang dan pendek.

Baca juga: KBRI Manila: Anton Gobay Akui Beli Senpi Ilegal di Filipina untuk Dukung KKB Papua

Anton diketahui membeli sebanyak 10 pucuk senjata api laras panjang jenis M4 kaliber 5.56mm senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi.

Kemudian, 2 pucuk senjata api laras pendek merek Ingram 9 mm senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi.

3. Dukung KKB

Rupanya, senjata tersebut hendak dijual Anton Gobay ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua.

Berdasarkan keterangan dari Anton kepada polisi, organisasi yang dimaksudkan itu adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Iya (KKB), kalau menurut yang bersangkutan (AG) seperti itu," ujar Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti pada 11 Januari 2023.

Baca juga: Pengamat: Filipina Termasuk Pemasok Utama Senpi yang Dipakai KKB di Papua

Namun, polisi masih melakukan pendalaman terhadap kegiatan penyaluran senjata yang dilakukan oleh Anton.

Terbaru, hasil wawancara Tim Polri dan Kepolisian Filipina kepada Anton Gobay, ia mengaku sebagai putra Papua ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka.

Anton Gobay mengaku bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut.

Selain itu, Anton Gobay mengakui pernah mengikuti acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat dan merupakan salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini.

Baca juga: Polri Ungkap Anton Gobay Pernah Sekolah Penerbangan di Filipina Tahun 2015-2018

Anton Gobay, WNI yang ditangkap oleh Kepolisian Filipina di Provinsi Sarangani pada Sabtu (7/1/2023) terkait kasus kepemilikan senpi ilegal.Istimewa Anton Gobay, WNI yang ditangkap oleh Kepolisian Filipina di Provinsi Sarangani pada Sabtu (7/1/2023) terkait kasus kepemilikan senpi ilegal.

Sebagai informasi, KKB sebelumnya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM). OPM didirikan pada 1965 untuk mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat, yang sebelumnya disebut Irian Jaya.

Mereka berniat untuk melepaskan diri dari Indonesia dan kerap menyuarakan tentang referendum supaya bisa merdeka dari NKRI.

4. Bisnis senpi di Papua menjanjikan

Hasil pendalaman polisi terhadap Anton Gobay juga mengungkapkan motif utama Anton ingin menjual senjata api ilegal ke Papua karena melihat peluang bisnis menjanjikan.

"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, Anton Gobay mengaku apabila senjata api tersebut berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan dijual kepada siapapun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi.

Dalam pernyataannya, Anton Gobay berencana akan menyelundupkan senjata api yang dibeli di Filipina melalui jalur Davao City menuju ke Gensan.

5. Dekat dengan Lukas Enembe

Seiring dengan kasus tersebut, beredar foto Anton Gobay bersama Gubernur Nonaktif Papua Lukas Enembe yang kini telah berstatus tersangka kasus korupsi APBD Papua.

Belum diketahui kapan foto itu diambil serta keterkaitan antara Anton Gobay dan Lukas Enembe. Polri menegaskan akan mendalami keterkaitan antara Anton dan Lukas.

Baca juga: Polri Ungkap Anton Gobay Beli 12 Senjata Api Ilegal Pakai Nama Palsu di Filipina

“Nanti didalami,” kata Krishna saat dikonfirmasi, 11 Januari 2023.

Dalam foto tampak, Anton Gobay dan sejumlah orang yang mengenakan seragam pilot sedang berfoto bersama Lukas Enembe yang sedang duduk di kursi. Namun, masih belum diketahui hubungan keduanya.

6. Sekolah pilot

Hasil introgasi awal penangkapan Anton Gobay, polisi menyebut Anton Gobay adalah sebagai pilot yang bekerja di Filipina.

Setelah ditelusuri, ternyata Anton Gobay memang pernah mengikuti sekolah penerbangan selama 3 tahun di Filipina.

WNI yang ditangkap di Filipina pernah mengenyam pendidikan penerbang di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA) dari tahun 2015 dan lulus tahun 2018.

Namun, kegiatan Anton setelah lulus dari sekolah itu masih belum diketahui.

Baca juga: Polri Sebut Anton Gobay Akan Jual Senjata Api yang Dibeli di Filipina dengan Harga Tinggi

Menurut polisi, identitas Anton mulai terungkap pernah bekerja di salah satu perusahaan maskapai setelah Anton ditangkap Kepolisian Filipina.

“Sampai dengan tertangkapnya baru ditemukan adanya ID bahwa AG pernah bekerja di perusahan maskapai Topflite,” tutur Dedi.

7. Disidang di Filipina

Setelah ditangkap Kepolisian Filipina, Anton Gobay ditahan oleh Police Regional Office 12 di General Santos, Filipina.

Polri telah memastikan keadaan Anton dalam keadaan sehat, serta hak-haknya sebagai WNI telah dipenuhi.

Pelaku kasus kepemilikan senpi ilegal itu juga akan segera diadili atas perbuatannya oleh aparat penegak hukum setempat.

Saat ini, proses hukum di Filipina terus belangsung. Berkas perkara Anton Gobay akan dilimpahkan ke Kejaksaan setempat pada Jumat (13/1/2023) hari ini.

Baca juga: Anton Gobay, WNI yang Mengaku Pasok Senjata Ilegal ke KKB Papua, Segera Diadili di Filipina

"Menurut informasi yang didapat bahwa berkas penyidikan AG akan dilimpahkan ke Kejaksaan Alabel Provinsi Sarangani," ucap Dedi.

Lewat Tim Mabes Polri, Anton sempat menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia.

Anton Gobay juga mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatannya di Filipina.

"AG dihadapan tim Polri menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia atas perbuatan yang dilakukan dan siap menjalani proses hukum di Filipina," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com