Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAL Sebut Kapal Pemburu Ranjau dari Jerman Akan Tiba Akhir 2023 atau Awal 2024

Kompas.com - 12/01/2023, 13:34 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, kapal pemburu ranjau buatan Jerman baru akan datang pada akhir tahun 2023 atau awal 2024.

Hal itu diungkapkan Ali usai membuka pendidikan Pasis Disreg di Sekolah Staf dan Komando AL (Seskoal), Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023).

"Masih direncanakan, sebisa mungkin akhir tahun ini atau awal tahun depan (tiba di Indonesia)," ujar Ali kepada awak media.

Baca juga: KSAL Muhammad Ali Temui Menhan Prabowo, Bahas Operasional dan Perawatan Alutsista

Ali menyebutkan, akan ada dua kapal pemburu ranjau yang datang ke Indonesia.

"Ada dua rencana itu, bertahap, dan juga sudah dibentuk satgas. Mereka (Abeking & Rasmussen) siap mengawaki dan membawa ke Tanah Air," kata Ali.

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan kapal perang pemburu ranjau segera tiba di Indonesia pada 2023.

Hal itu diungkap Yudo usai acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Lapangan Trisila Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: KSAL Kabulkan Permintaan Ganjar, Kapal Perang KRI Makassar 590 Siap Bawa BBM dan Logistik ke Karimunjawa

"Ada kapal yang dari penyapu ranjau, yang dari Jerman, itu akan datang juga," ujar Yudo menjawab pertanyaan awak media soal alutsista yang akan datang pada 2023.

Indonesia melalui Kementerian Pertahanan tengah memesan kapal perang pemburu ranjau buatan Jerman.

Adapun kapal pemburu ranjau tersebut dikerjakan galangan kapal Jerman, Abeking & Rasmussen, sejak 2021.

“Seperti yang sekarang ini pengadaan Kemenhan kapal ranjau yang di Jerman. Kita kerjakan di sana sejak kontraknya tahun 2021 yang lalu,” kata Yudo yang saat itu masih menjabat KSAL, di Mabes AL, 23 Maret 2022.

Dikutip man-es.com, RI memesan kapal perang pemburu ranjau dua unit yang menggunakan mesin buatan MAN tipe 12V175D-MM.

Di sisi lain, pengadaan kapal perang dari galangan kapal luar negeri menjadi opsi lain ketika galangan dalam negeri tidak mampu membangun sebuah kapal yang diharapkan.

Kendati demikian, TNI AL berharap galangan kapal dalam negeri bisa mampu meningkatkan maupun mengembangkan kapal dari spesifikasi sebelumnya.

Misalnya, kapal patroli cepat 40 meter (PC-40 M) yang kemudian dikembangkan menjadi PC-60 M.

Baca juga: Hubungi KSAL, Ganjar Pranowo Pinjam Kapal Perang untuk Kirim BBM ke Karimunjawa

“Ini juga sebagai tantangan bagi galangan-galangan dalam negeri yang selama ini sudah mampu membangun PC 40 jangan 40 terus, kita kembangkan menjadi PC 60. Sehingga PC 60 ini mampu untuk beroperasi sampai di ZEE,” ungkap Yudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com