JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melaksanakan lelang pengadaan "SMS masking" Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 dengan nilai pagu sebesar Rp 1.200.000.000.
"SMS masking" atau "SMS" blast merupakan pesan singkat massal yang dikirimkan ke nomor tujuan.
Merujuk pada situs www.lpse.kemenkeu.go.id Kementerian Keuangan (Kemenkeu), lelang tersebut terdaftar dengan kode tender 37120011 dengan nama paket "SMS Masking".
Pada situs itu disebutkan, dana pengadaan jasa ini bersumber dari APBN.
Peserta lelang harus memenuhi kualifikasi administrasi izin usaha dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 6209 aktifitas teknologi informasi dan jasa komputer lainnya atau 6191 jasa nilai tambah teleponi atau 61912 jasa konten SMS premium.
Adapun perusahaan yang ingin mengikuti lelang secara hukum memiliki kapasitas harus mengikatkan diri pada kontrak dengan bukti akta pendirian perusahaan dan atau perusahaannya, surat kuasa, bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap (apabila dikuasakan), dan KTP.
Peserta lelang juga harus membuat sejumlah surat pernyataan, salah satunya bahwa perusahaan terkait tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan.
“Yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam,” sebagaimana dikutip dari situs tersebut.
Baca juga: Firli Bahuri Dilaporkan Terkait SMS Blast, Jubir KPK: Kami Serahkan Sepenuhnya ke Dewas
Situs Kemenkeu melaporkan bahwa peserta tender berjumlah 21 perusahaan.
Sebanyak 5 perusahaan itu mengajukan harga penawaran berkisar Rp 1 hingga Rp 1,19 miliar.
Perusahaan itu antara lain Raja Suryadarma Multimedia Rp 1.008.990.000, PT Permata Cipta Rejeki Rp 1.113.996.000, PT Elpia Internusa Sistematika Rp 1.151.736.000, PT Tri Sahridaya Teknologi Rp 1.183.881.600, dan PT Indosat Tbk Rp 1.197.334.800.
Kemenkeu kemudian melaporkan tender atau lelang pengadaan "SMS masking" LHKPN tahun 2023 KPK dimenangkan Raja Suryadarma Multimedia dengan pagu Rp 1,2 miliar dan harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 1.198.800.000.
Pengadaan "SMS blast" juga dilakukan KPK tahun lalu.
Pada 2022, nilai tender "SMS blast" KPK senilai Rp 999.218.000.
Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri saat itu menuturkan bahwa pengadaan dilakukan secara terbuka.
Baca juga: IM57+ Institute Laporkan Firli Bahuri ke Dewas Terkait SMS Blast