Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hawa Panas Internal Gerindra: Isu Sandiaga Hengkang dan Sentilan Tajam Prabowo buat Kader Bermanuver

Kompas.com - 09/01/2023, 09:38 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu juga irit bicara soal ketidakhadirannya di acara persemian kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra di Jakarta pada Sabtu kemarin.

Sementara, terkait kehadirannya di acara Harlah ke-50 PPP di Yogyakarta, Sandi bilang, ini merupakan janjinya ke partai berlambang Kabah itu sejak 6 bulan lalu.

Baca juga: Sandiaga Klaim Loyal, Gerindra: Harusnya Tak Mencalonkan di Partai Lain

Usir halus

Melihat ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, besar kemungkinan sentilan Prabowo ditujukan buat Sandiaga.

Dinamika antara Sandiaga dan elite-elite Gerindra menyiratkan hubungan kedua pihak yang sedang tidak baik-baik saja

"Statement Prabowo itu mempertegas sikap dan posisi Gerindra untuk membuka pintu secara lebar-lebar agar Sandiaga keluar dari partainya. Jadi semacam pengusiran secara halus," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Umam menilai, mustahil buat Sandiaga menjadi capres Gerindra. Pasalnya, partai berlambang garuda itu telah menegaskan bakal mengusung Prabowo sebagai calon RI-1.

Pencapresan Prabowo sudah berulang kali disampaikan oleh elite Gerindra. Pada Agustus 2022 lalu, Prabowo sendiri juga telah mengumumkan kesiapannya untuk maju ke panggung Pemilu 2024.

"Bahwa pencapresan Prabowo adalah harga mati bagi Gerindra," ujar Umam.

Baca juga: Prabowo Capres Harga Mati buat Gerindra, Peluang Sandiaga Unjuk Gigi Dinilai Tertutup

Buat Gerindra, kata Umam, lebih baik kehilangan kadernya ketimbang membatalkan pencapresan Prabowo pada Pemilu 2024. Hal ini juga berlaku buat Sandiaga.

Oleh karenanya, elite Gerindra tak ambil pusing dengan isu hengkangnya Sandiaga ke PPP untuk kepentingan pencapresan.

"Gerindra tampaknya sudah ikhlas jika Sandiaga hijrah politik dari Gerindra ke partai lain, termasuk PPP," tutur Umam.

Mencermati dinamika tersebut, lanjut Umam, ada baiknya Sandi segera menentukan sikap, tetap berada di bawah naungan Gerindra atau hijrah ke partai politik lainnya. Jangan sampai ada yang merasa diberi harapan palsu soal ini.

"Ketegasan sikap itu akan lebih produktif bagi Gerindra maupun bagi langkah politik individu Sandiaga," kata dosen Universitas Paramdina itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com