Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Romahurmuziy Saat Dikritik Kembali ke PPP Usai Dipenjara...

Kompas.com - 06/01/2023, 11:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama mantan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Muhammad Romahurmuziy sepekan ini menjadi bahan perbincangan publik.

Ia dikabarkan islah dengan partai lamanya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Merapatnya Romy, sapaan akrabnya, terjadi setelah hampir tiga tahun dia menghirup udara bebas usai menjalani masa tahanan di balik jeruji besi.

Sejak terkuaknya kabar itu, Romy belum pernah melontarkan tanggapan atau konfirmasi.

Namun, ia akhirnya tampil di publik saat hadir dalam acara HUT PPP ke-50 kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, pada Kamis (5/1/2023).  

Baca juga: PPP Terima Kembali Romahurmuziy, Mardiono: Kita Tak Mau Membuang Aset Ini

Usai acara, Romy merespons soal kritik yang dilontarkan para aktivis antikorupsi soal aktivitasnya kembali beprolitik.

Namun, ia mengeklaim bahwa dirinya bukan kembali bergabung dengan PPP. Sebaliknya, ia menyatakan tak pernah meninggalkan partai yang membesarkannya itu.

"Saya tidak pernah keluar dari PPP, jadi saya tidak bergabung (kembali)," kata Romy ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dikritik Kembali Berpolitik setelah Keluar Penjara, Romahurmuziy: Itu Hak Berpendapat!

Untuk diketahui, usai terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, karier politik Romy di partai Kabah itu langsung luntur.

Ia lantas diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP dalam rapat pengurus harian DPP PPP pada 16 Maret 2019.

Namun, tak jelas apakah PPP juga memberhentikannya alias memecat Romy dari keanggotaan partai.

 

Soal jabatan

Romy juga membeberkan alasan tentang pemberian jabatan kepadanya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP periode 2020-2025.

Ia mengatakan, sejatinya eks Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa lah yang ditawari jabatan itu pertama kali.

Hal ini karena sesuai tradisi internal bahwa eks Ketum ditawari menduduki posisi Ketua Majelis Pertimbangan.

"Tapi, Pak Harso tidak bersedia. Jadi sebenarnya itu tradisi saja," ujar Romy.

Baca juga: Romahurmuziy Kembali Gabung PPP, Apakah Mantan Koruptor Boleh Terjun ke Dunia Politik?

Sehingga, akhirnya DPP PPP menunjuknya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com