Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2023, 18:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo disebut menyetujui daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) untuk KPU RI tahun 2023 sebesar Rp 15 triliun.

Nilai ini lebih kecil daripada usulan awal anggaran yang sebelumnya disepakati, yakni lebih kurang Rp 23 triliun.

"Tahun 2023 ini, DIPA sudah diserahkan oleh Presiden kepada KPU," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan selepas kunjungan ke Kantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Rabu (4/1/2023).

"Usulan anggaran KPU sekitar seingat saya Rp 23 triliun. Kemudian, yang disetujui dalam arti setelah di-review dan segala macam dan akan diluncurkan, sekitar Rp 15 triliun," ujar dia.

Baca juga: Mendagri Terima DIPA TA 2023 dari Presiden Jokowi

Hasyim menganggap wajar penyusutan jumlah usulan anggaran yang disepakati ke nominal realisasi.

Tahun 2022, dari kebutuhan dana tahapan maupun nontahapan Rp 8,06 triliun, KPU hanya menerima dana dari pemerintah sebesar 46 persen atau setara Rp 3,69 triliun yang dicairkan 2 kali, yaitu Rp 2,45 triliun dan Rp 1,29 triliun.

Secara total, kurun 2022-2024, sebelumnya DPR, pemerintah, dan KPU telah sepakat anggaran untuk penyelenggara pemilu tersebut mencapai Rp 76,6 triliun setelah melalui berbagai rasionalisasi.

Hasyim memperkirakan bahwa jumlah ini tak akan seluruhnya terealisasi, melihat apa yang telah terjadi tahun 2022 dan 2023.

"Bisa dipastikan bahwa angka Rp 76,6 triliun itu sebatas anggaran dan tidak sampai kepada pencairannya," kata dia.

Sebelumnya, Hasyim berujar bahwa berapa pun anggaran yang dicairkan kepada KPU RI harus dicukup-cukupkan meskipun tahun 2023 menjadi tahun krusial bagi mereka menyiapkan Pemilu 2024.

Baca juga: KPU Klaim Perangkat Desa hingga Guru Honorer Bisa Jadi Petugas Ad Hoc

Anggaran Rp 15 miliar yang akan dicairkan untuk KPU RI tahun ini diprediksi tak dapat mendukung kebutuhan penyelenggara pemilu itu membangun kantor KPU provinsi di 4 daerah otonomi baru (DOB).

Untuk sementara, KPU provinsi di Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya bakal berkantor di kantor KPU kabupaten/kota yang menjadi ibu kota provinsinya. 

"Itu artinya yang penting kerja efektif, tidak harus punya kantor dulu baru kerja. Kantor KPU kabupaten/kota itu kan tempat kita sendiri, sehingga tahapan Pemilu 2024 di DOB tetap jalan," ujar Hasyim pada 30 Desember 2022.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tugas TNI AD, AL, dan AU Menurut Undang-undang,

Tugas TNI AD, AL, dan AU Menurut Undang-undang,

Nasional
Perbedaan Perwira, Bintara, dan Tamtama di TNI

Perbedaan Perwira, Bintara, dan Tamtama di TNI

Nasional
Jokowi Teken Perpres Stranas BHAM, Dirjen HAM: Ciptakan Iklim Bisnis Berkelanjutan

Jokowi Teken Perpres Stranas BHAM, Dirjen HAM: Ciptakan Iklim Bisnis Berkelanjutan

Nasional
Gubernur Lemhannas: Risiko Tertinggi Pemilu 2024 Bukan Keamanan, tapi Friksi Politik Koalisi Pemerintah

Gubernur Lemhannas: Risiko Tertinggi Pemilu 2024 Bukan Keamanan, tapi Friksi Politik Koalisi Pemerintah

Nasional
Soal Peluang Kerja Sama dengan PSI, PDI-P Tunggu Keputusan Megawati

Soal Peluang Kerja Sama dengan PSI, PDI-P Tunggu Keputusan Megawati

Nasional
Ketum PP Muhammadiyah: Ijtihad Muhammadiyah Tidak Berpolitik Praktis

Ketum PP Muhammadiyah: Ijtihad Muhammadiyah Tidak Berpolitik Praktis

Nasional
Megawati Bertemu Mahathir Mohamad, Bahas soal Hujan hingga Pemindahan Ibu Kota Negara

Megawati Bertemu Mahathir Mohamad, Bahas soal Hujan hingga Pemindahan Ibu Kota Negara

Nasional
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Bantuan Pemulihan Korban Belum Merata

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Bantuan Pemulihan Korban Belum Merata

Nasional
Mentan Syahrul Yasin Limpo Disebut Sedang Berobat, Nasdem: Karena Prostat

Mentan Syahrul Yasin Limpo Disebut Sedang Berobat, Nasdem: Karena Prostat

Nasional
Said Iqbal Sebut Hakim MK Inkonsisten karena Putuskan UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil

Said Iqbal Sebut Hakim MK Inkonsisten karena Putuskan UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil

Nasional
Tanggal 5 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
MK Sebut UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil, Partai Buruh Akan Ajukan Uji Materiil ke MA

MK Sebut UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil, Partai Buruh Akan Ajukan Uji Materiil ke MA

Nasional
Menteri LHK: Dari 6.659 Titik Panas, 80 Persennya Berisiko Jadi Titik Api

Menteri LHK: Dari 6.659 Titik Panas, 80 Persennya Berisiko Jadi Titik Api

Nasional
Jaksa Sebut Eks Dirut Sarana Jaya Yoory Pinontoan Beli Lahan Sengketa di Cakung, Pemprov DKI Rugi Rp 155,4 Miliar

Jaksa Sebut Eks Dirut Sarana Jaya Yoory Pinontoan Beli Lahan Sengketa di Cakung, Pemprov DKI Rugi Rp 155,4 Miliar

Nasional
Ikut Proyek BTS 4G, Huawei Dimintai “Commitment Fee” Rp 32 Miliar

Ikut Proyek BTS 4G, Huawei Dimintai “Commitment Fee” Rp 32 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com