Ali mengatakan, PDI-P bisa jadi hendak mengambil kursi menteri Nasdem sehingga menyatakan hal tersebut kepada media.
Padahal, katanya, jika demikian PDI-P tak perlu mengungkapkannya kepada publik.
Baca juga: Soal Wacana “Reshuffle” Menteri Nasdem, Pengamat: Kalau PDI-P yang Bicara, Artinya Tak Main-main
Ali berkelakar, seharusnya PDI-P tinggal berbicara kepada Presiden Jokowi.
"Kalau kemudian PDI-P masih merasa kurang kursinya, mau ngambil kursi Nasdem, ya enggak usah bicara sama media, bicara saja sama presiden saja," kelakar Ali.
Untuk itu, anggota Komisi III DPR ini meminta tidak ada satu pun pihak yang kembali berupaya mengadu domba Nasdem dan Presiden Jokowi.
Ali mengatakan, hubungan Nasdem dan Jokowi baik-baik saja dan tidak ada suatu hal luar biasa berkonotasi negatif.
Lebih jauh, terkait sindiran PDI-P tersebut, Nasdem memastikan bahwa sikap partai hari ini tetap bersama pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Ali mengungkapkan, sikap tersebut merupakan komitmen Nasdem mengawal pemerintahan Jokowi sampai tuntas pada 2024.
"Bagi Nasdem, bahwa hari ini kami tidak dalam posisi berbeda dengan pemerintah ya," kata Ali.
"Kami tidak sedang berbeda dengan pemerintah, karena memang itu komitmen Partai Nasdem ketika 2019, kita berhimpun dulu 2014, Nasdem dengan PDI-P pendukung Pak Jokowi," ujarnya lagi.
Oleh karenanya, menurut Ali, Nasdem tak perlu bertemu dengan PDI-P maupun Presiden untuk menyelesaikan isu reshuffle.
Ia menegaskan bahwa posisi Nasdem dan PDI-P hari ini sama besar andilnya mendukung pemerintahan.
Ali mengatakan, Nasdem bukan penumpang gelap yang bergabung ke pemerintahan di tengah jalan.
"Karena kami bagian dari koalisi yang sejak awal," kata Ali.
Baca juga: Ditanya soal Reshuffle pada 2023, Jokowi: Ditunggu Saja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.