Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Terbitkan 4 Surat Telegram, 704 Personel Dimutasi

Kompas.com - 25/12/2022, 12:14 WIB
Bagus Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi terhadap 704 personel Polri menjelang perayaan Natal 2022. Mutasi itu diketahui lewat terbitnya empat surat telegram dari Kapolri.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan terbitnya empat surat telegram Kapolri tertanggal 23 Desember 2022 tersebut, yang berisi mutasi personel baik dalam rangka promosi, demosi maupun pensiun.

"Benar informasi dari SDM," kata Dedi dilansir Antara, Minggu (25/12/2022).

Empat surat telegram itu adalah, Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2774/XII/KEP./2022 sebanyak 21 personel, serta ST/2775/XII/KEP./2022 sebanyak 162 personel.

Baca juga: Apa Itu Mutasi Polri? Berikut Pengertian, Jenis, dan Sifatnya

Kemudian, ST/2776/XII/KEP./2022 sebanyak 374 personel, dan yang keempat ST/2777/XII/KEP./2022 sebanyak 147 personel

"Secara keseluruhan terdapat 704 personel yang mutasi," kata Dedi.

Ia merinci personel yang dimutasi dalam rangka promosi adalah dua personel menjabat sebagai kapolda, yakni Brigjen Tabana Bagun sebagai Kapolda Kepri dan Irjen Armed Wijaya sebagai Kapolda Bengkulu.

Satu personel mendapat promosi sebagai pejabat utama di Mabes Polri, yakni Brigjen Viktor Theodorus Sihombing, menggantikan Irjen Remigius Sigit Tri Hardjanto yang memasuki masa pensiun.

Kemudian, promosi kenaikan pangkat jabatan IB (setingkat jenderal bintang dua) sebanyak tujuh personel, jabatan IIA (setingkat jenderal bintang satu) sebanyak 24 personel, salah satunya polwan.

Baca juga: Harapan Kapolri di Malam Natal: Semoga Tahun Depan Kita Bisa Meninggalkan PPKM dan Kembali Normal

Selanjutnya, promosi jabatan IIB (perwira tinggi berpangkat Kombes) sebanyak 88 personel, jabatan IIIA1 (pangkat AKBP Mantap) sebanyak 74 personel dan jabatan kapolres atau IIIA2 sebanyak 146 personel, dua di antaranya anggota polwan.

Dalam surat telegram itu juga, ada 233 personel yang dimutasi dalam rangka penyegaran, 27 personel dalam rangka pendidikan pengembangan pimpinan tinggi (Dikbangpimti), 21 personel satgas khusus, 77 personel pensiun dan lima personel dalam rangka demosi.

Adapun nama polwan yang mendapatkan promosi, yakni Kombes Desy Andriani (Promosi Brigjen) menjadi Psikolog Kepolisian Utama TK. II SSDM Polri, AKBP Yessi Kurniati (Promosi jabatan kapolresta) menjadi Kapolresta Bukittinggi Polda Sumbar.

Selanjutnya AKBP Soliyah (promosi jabatan Kombes) menjadi Auditor Kepolisian Madya Tk. III Itwasda Polda Sulsel, AKBP Retno Prihawati (promosi jabatan Kombes) menjadi Atase Pol/Slo Divhubinter Polri.

Berikutnya lagi, AKBP Khodijah dapat promosi jabatan Kombes menjadi Kabiddokkes Polda Riau, AKBP Wahyuni Sri Lestari dapat promosi jabatan Kapolres menjadi Kapolres Payakumbuh Polda Sumbar dan AKBP Herlina dapat promosi jabatan Kapolres menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Polda Jatim.

"Mutasi hal yang biasa dalam organisasi sebagai tour of area and tour of duty dan penyegaran serta promosi," ujar Dedi.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Kapolri Sebut Pengawasan di Papua Diperkuat

Beberapa nama pejabat Polri yang dimutasi dalam surat telegram yang baru diterbitkan itu, adalah Kombes Endra Zulpan, dari jabatan Kabid Humas Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Kabagjiantekpol Waketbid PPTIK STIK Lemdiklat Polri.

Kemudian Kombes Ahmad Mustofa Kamal yang sebelumnya menjabat Kabid Humas Polda Papua, diangkat sebagai Kabagmitra Ropenmas Divhumas Polri, dan Kombes Alexander Sabar diangkat sebagai Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com