Masih dari Fraksi Partai Nasdem, Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw juga sempat menjadi bulan-bulanan publik karena meledek Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berlindung saat gempa.
Ceritanya, Senin (21/11/2022), Roberth baru saja membuka rapat Komisi V DPR bersama Kepala BMKG dan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas).
Tiba-tiba, terjadi gempa magnitudo 5,6 yang bersumber dari Cianjur, terasa hingga ke Gedung DPR. Merespons gempa, Roberth justru tertawa dan melempar candaan.
"Ketiga, Basarnas perlu peningkatan SDM dan perlengkapan peralatan Basarnas... Gempa? He-he-he. Kekekek. Ini BMKG bikin gempa ini. Ini, ha-ha-ha," kata Roberth.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seketika berlindung di bawah meja. Dia juga mengajak seluruh peserta rapat agar mengikuti dirinya.
Baca juga: Aksinya Tertawakan Kepala BMKG Saat Gempa Disorot, Roberth Rouw Akui Anggota DPR Bodoh
Namun, bukannya ikut berlindung, Roberth malah meledek Kepala BMKG.
"Mohon maaf, kalau ada gempa sembunyi di bawah meja," kata Dwikorita.
"Ini lihat ini harus ikut Kepala BMKG. Iya Kepala Basarnas belum ikut (sembunyi di bawah meja). BMKG sudah langsung masuk meja. Ha-ha-ha," balas Roberth.
Aksi Roberth yang terekam dalam video ini lantas viral di media sosial. Roberth berdalih, dirinya tertawa karena ketika gempa terjadi, tak ada satu pun peserta rapat yang berlindung di bawah meja kecuali Kepala BMKG.
Menurutnya, ini membuktikan bahwa banyak pihak, termasuk anggota DPR, belum memahami mitigasi bencana. Roberth pun menyadari bahwa dirinya dan anggota dewan lain masih bodoh.
"Kita ini ternyata kita ini bodoh. Yang benar ini ibu ini. Mungkin kalau stafnya turun mungkin kita juga akan kaget, engeh turun. Tapi kan tidak. Makanya cari, 'Ibu di mana. Ibu di bawah meja?' Baru dia bilang 'Iya, Pak, kalau ini (gempa) harus masuk (bawah meja)," katanya.
Anggota Komisi VII DPR dari Partai Gerindra, Mulan Jameela, juga sempat menjadi perbincangan publik karena mengomentari wacana subsidi kompor listrik yang dicanangkan pemerintah.
Mulan menilai, program konversi kompor listrik tidak tepat. Justru, hal itu dapat memunculkan masalah baru.
“Ini menyelesaikan masalah ke masalah baru,” kata Mulan dalam rapat kerja Komisi VII bersama Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Rabu (21/9/2022).
Mulan mengatakan, harga kompor listrik berkisar Rp 1,5 juta. Namun, angka tersebut belum termasuk biaya peralatan masak khusus untuk kompor listrik, seperti wajan dan panci, yang harganya mahal.
Baca juga: Singgung Konversi Kompor Listrik, Jokowi Minta Jajarannya Hati-hati Buat Kebijakan
Pelantun lagu Wonder Woman itu juga mengaku, dirinya tak bisa lepas dari kompor gas meski sudah menggunakan kompor listrik di rumah.
“Kenapa? Karena masakan Indonesia ya beda, bukan kaya masakan orang bule yang seukuran segitu. Apalagi kalau hajatan, apa cukup (masak pakai kompor listrik)?” kata dia.
Mulan mengaku paham bahwa wacana program kompor listrik ini bertujuan untuk menekan impor gas elpiji dan menyelesaikan problem oversupply atau kelebihan pasokan PLN. Namun program ini menurutnya bukan solusi.
"Tapi, mbok ya dipikir, ini menimbulkan masalah lagi,” kata dia.
Pernyataan Mulan itu sempat menjadi isu hangat di media sosial. Sejumlah warganet meledek, namun beberapa justru merespons positif.
Warganet yang mendukung Mulan itu menilai, kompor listrik belum dibutuhkan masyarakat. Kompor listrik juga dianggap akan semakin membebani rakyat karena berpotensi meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga.
Sempat menuai pro dan kontra, pada akhir September 2022, pemerintah akhirnya membatalkan wacana program kompor listrik tersebut.