JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2022 diwarnai dengan berbagai dinamika di kalangan Parlemen. Sejumlah nama anggota DPR RI menjadi perbincangan publik karena aksi mereka menuai pro dan kontra.
Kontroversi para anggota DPR itu dibawa hingga ke ruang maya di media massa. Ada yang membela wakil rakyat, namun, tak sedikit yang melempar kritikan tajam.
Berikut momen viral sederet anggota DPR yang sempat jadi perbincangan hangat pada tahun 2022.
1. Arteria Dahlan
Mengawali 2022, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, disorot karena mengkritik Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang bicara menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat. Arteria bahkan meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin mencopot Kajati tersebut.
"Ada kritik sedikit Pak JA (Jaksa Agung). Ada Kajati, Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda. Ganti, Pak, itu," pinta Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kejaksaan Agung, Senin (17/1/2022).
Tidak jelas siapa Kajati yang Arteria maksud. Namun, menurut dia, dalam memimpin rapat seorang Kajati harus menggunakan bahasa Indonesia agar tak terjadi salah persepsi dari orang yang mendengarnya.
"Kita ini Indonesia, Pak. Nanti orang takut, kalau pakai bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," ujarnya.
Pernyataan Arteria seketika menuai kritik. Bahkan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ikut angkat bicara.
Emil, demikian sapaan Ridwan Kamil, menilai permintaan mengenai pemecatan Kajati itu berlebihan. Dia mendorong Arteria untuk meminta maaf.
Namun, Arteria tak bergeming. Anggota Komisi III tersebut justru mempersilakan masyarakat yang tak terima dengan ucapannya melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
Akan tetapi, tak lama, Arteria dipanggil oleh pimpinan PDI-P dan dijatuhi sanksi peringatan. Ujungnya, dia menyampaikan permohonan maaf.
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” kata Arteria, Kamis (20/1/2022).
2. Puan Maharani
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani juga tak lepas dari kontroversi. Akhir September lalu, di media sosial viral video Puan bagi-bagi kaus ke warga.
Rekaman video itu viral lantaran Puan tampak melempar-lemparkan kaus dengan muka cemberut. Tak sedikit pun senyum tersungging di wajah Ketua DPR RI itu.
PDI-P sampai angkat bicara terkait ini. Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, aksi bagi-bagi kaus tersebut dilakukan Puan ketika berkunjung ke Jawa Barat.
Menurut Said, dalam aksinya Puan tampak cemberut karena ulah walpri alias pengawal pribadinya (walpri). Puan terkejut karena walprinya membagi-bagikan kaus ke warga.
Padahal, bagi-bagi kaus menjadi tugas elite partai politik. Sedangkan walpri bertugas untuk menjaga elite parpol.
"Mbak Puan kaget, 'Lho, kok kamu yang megang kaus?' Mbak Puan itu nanya, bukan marah. 'Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas'," ujar Said di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
Selain itu, Said berdalih, warga yang hadir dalam momen tersebut melampaui prediksi Puan dan tim, sehingga mereka cukup terkejut.
Said pun membantah tudingan yang menyebut raut wajah Puan itu menunjukkan kepribadiannya tak merakyat. Dia mengeklaim, Puan sudah terbiasa terjun ke akar rumput.
"Mbak Puan itu sangat familiar, sangat humble kalau ketemu sama masyarakat. Kalau Mbak Puan itu tidak humble, seakan-akan mukanya Mbak Puan tidak merakyat, kemudian untuk apa kira-kira Mbak Puan turun ke bawah," katanya.
Dalam video tersebut, Puan turun ke sawah di Desa Adat Sedang, Abiansamel, Badung, Bali. Namun, tak selazimnya cara petani menanam padi, Puan menancapkannya dengan berjalan maju, bukan mundur.
Malahan, cara ini diikuti oleh petani yang ikut terjun ke sawah. Rupanya, menurut Puan, cara menanam padi di Desa Sedang memang berbeda.
"Saya baru tahu pera petani di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali menanam dengan cara berbeda. Di sini arena tanam padi dibentuk segi empat, yang di tengah kotaknya harus diinjak. Tingkat basah lahan juga berbeda, dan makin ke depan ternyata tanahnya semakin dalam," tulis Puan di akun Instagram miliknya, @puanmaharaniri.
3. Aboe Bakar Alhabsyi
Dari kalangan oposisi, sosok anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi sempat menjadi perbincangan karena insiden suara "sayang".
Saat itu, Rabu (24/8/2022), tengah menghadiri rapat Komisi III bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membahas kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo.
Ketika anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman, menyampaikan interupsi, tiba-tiba muncul suara perempuan di pengeras suara seolah memanggil menggunakan kata "sayang".
Seisi ruang rapat pun tertawa mendengar suara tersebut. Diduga, suara itu berasal dari ponsel milik Aboe Bakar.
Atas perkara ini, Aboe Bakar bahkan dilaporkan ke MKD DPR. Pelapor yang menamakan diri sebagai DPP Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) itu menilai, insiden suara sayang tersebut mengganggu jalannya rapat Komisi III.
Sempat diperiksa MKD, perkara itu pada akhirnya dihentikan. MKD menyebut bahwa suara sayang tersebut berasal dari ponsel Aboe Bakar yang tak sengaja bocor.
Kepada MKD, Aboe menjelaskan bahwa ketika rapat berlangsung, dirinya menerima telepon dari sang istri. Rupanya, speaker ponsel Aboe dan speaker meja ruang rapat Komisi III DPR dalam posisi aktif ketika istri politisi PKS itu mengucapkan kata "sayang".
Atas kejadian tersebut, Aboe meminta maaf ke MKD dan publik.
"Karena itu, maka kasus ini diputuskan dalam pleno rapat MKD untuk dihentikan dan dinyatakan tidak ada pelanggaran etik," kata Wakil Ketua MKD DPR RI Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (29/8/2022).
4. Hillary Brigitta Lasut
Politisi muda dari Fraksi Partai Nasdem, Hillary Brigitta Lasut, juga sempat menjadi sorotan warganet. Awal Oktober kemarin, dia melaporkan komika Mamat Alkatiri ke polisi atas tudingan pencemaran nama baik.
Ini bermula dari acara diskusi politik yang digelar di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2022). Dalam acara tersebut, Brigitta dan sejumlah politisi hadir sebagai narasumber.
Setelah para narasumber menyampaikan paparan, Mamat Alkatiri tampil stand-up comedy. Dalam aksinya, Mamat me-roasting para narasumber, tak terkecuali Brigitta.
Ketika itu, Brigitta sudah meninggalkan lokasi acara lantaran mengaku harus menghadiri agenda lainnya.
Dalam potongan video yang diunggah Brigitta di akun Instagram resminya, @hillarybrigitta, Mamat sempat menyinggung pernyataan Brigitta soal anak muda yang berpolitik. Komika itu juga menyoal orangtua Brigitta dan beberapa kali melontarkan kata kasar.
Dua hari setelah acara, tepatnya Senin (3/10/2022), Brigitta melaporkan Mamat ke Polda Metro Jaya. Dengan menggunakan Pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), dia menuding Mamat melakukan pencemaran nama baik.
Anggota Komisi I DPR RI itu menyayangkan tindakan Mamat yang menurutnya merupakan bentuk perundungan berbalut komedi.
"Saya melapor karena dia (Mamat) tiba-tiba mem-bully dan memaki di belakang," kata Brigitta kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2022).
Konflik antara Brigitta dan Mamat ini sempat ramai di media sosial Instagram dan Twitter, bahkan bertengger di trending topic. Namun, pada akhirnya Mamat meminta maaf ke Brigitta.
Lewat unggahan video Instagram miliknya, @mamat_alkatiri, Mamat mengaku tak bermaksud menyerang Brigitta secara personal.
"Saya sekali lagi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Kak Hillary Brigitta Lasut atas kata-kata saya yang telah membuat Kak Hillary tersinggung," ucap Mamat.
Brigitta pun memaafkan Mamat dan mencabut laporannya di polisi. Keduanya lantas berdamai.
5. Roberth Rouw
Masih dari Fraksi Partai Nasdem, Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw juga sempat menjadi bulan-bulanan publik karena meledek Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berlindung saat gempa.
Ceritanya, Senin (21/11/2022), Roberth baru saja membuka rapat Komisi V DPR bersama Kepala BMKG dan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas).
Tiba-tiba, terjadi gempa magnitudo 5,6 yang bersumber dari Cianjur, terasa hingga ke Gedung DPR. Merespons gempa, Roberth justru tertawa dan melempar candaan.
"Ketiga, Basarnas perlu peningkatan SDM dan perlengkapan peralatan Basarnas... Gempa? He-he-he. Kekekek. Ini BMKG bikin gempa ini. Ini, ha-ha-ha," kata Roberth.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seketika berlindung di bawah meja. Dia juga mengajak seluruh peserta rapat agar mengikuti dirinya.
Namun, bukannya ikut berlindung, Roberth malah meledek Kepala BMKG.
"Mohon maaf, kalau ada gempa sembunyi di bawah meja," kata Dwikorita.
"Ini lihat ini harus ikut Kepala BMKG. Iya Kepala Basarnas belum ikut (sembunyi di bawah meja). BMKG sudah langsung masuk meja. Ha-ha-ha," balas Roberth.
Aksi Roberth yang terekam dalam video ini lantas viral di media sosial. Roberth berdalih, dirinya tertawa karena ketika gempa terjadi, tak ada satu pun peserta rapat yang berlindung di bawah meja kecuali Kepala BMKG.
Menurutnya, ini membuktikan bahwa banyak pihak, termasuk anggota DPR, belum memahami mitigasi bencana. Roberth pun menyadari bahwa dirinya dan anggota dewan lain masih bodoh.
"Kita ini ternyata kita ini bodoh. Yang benar ini ibu ini. Mungkin kalau stafnya turun mungkin kita juga akan kaget, engeh turun. Tapi kan tidak. Makanya cari, 'Ibu di mana. Ibu di bawah meja?' Baru dia bilang 'Iya, Pak, kalau ini (gempa) harus masuk (bawah meja)," katanya.
6. Mulan Jameela
Anggota Komisi VII DPR dari Partai Gerindra, Mulan Jameela, juga sempat menjadi perbincangan publik karena mengomentari wacana subsidi kompor listrik yang dicanangkan pemerintah.
Mulan menilai, program konversi kompor listrik tidak tepat. Justru, hal itu dapat memunculkan masalah baru.
“Ini menyelesaikan masalah ke masalah baru,” kata Mulan dalam rapat kerja Komisi VII bersama Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Rabu (21/9/2022).
Mulan mengatakan, harga kompor listrik berkisar Rp 1,5 juta. Namun, angka tersebut belum termasuk biaya peralatan masak khusus untuk kompor listrik, seperti wajan dan panci, yang harganya mahal.
Pelantun lagu Wonder Woman itu juga mengaku, dirinya tak bisa lepas dari kompor gas meski sudah menggunakan kompor listrik di rumah.
“Kenapa? Karena masakan Indonesia ya beda, bukan kaya masakan orang bule yang seukuran segitu. Apalagi kalau hajatan, apa cukup (masak pakai kompor listrik)?” kata dia.
Mulan mengaku paham bahwa wacana program kompor listrik ini bertujuan untuk menekan impor gas elpiji dan menyelesaikan problem oversupply atau kelebihan pasokan PLN. Namun program ini menurutnya bukan solusi.
"Tapi, mbok ya dipikir, ini menimbulkan masalah lagi,” kata dia.
Pernyataan Mulan itu sempat menjadi isu hangat di media sosial. Sejumlah warganet meledek, namun beberapa justru merespons positif.
Warganet yang mendukung Mulan itu menilai, kompor listrik belum dibutuhkan masyarakat. Kompor listrik juga dianggap akan semakin membebani rakyat karena berpotensi meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga.
Sempat menuai pro dan kontra, pada akhir September 2022, pemerintah akhirnya membatalkan wacana program kompor listrik tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/23/05300031/kaleidoskop-2022--deretan-momen-viral-anggota-dpr-ada-puan-bagi-bagi-kaus