Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Anjlok di Survei SMRC, PAN: Jika Hasilnya Akurat dan Valid, Mestinya Tak Lolos Parlemen Sejak 2004

Kompas.com - 20/12/2022, 13:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mempertanyakan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut rendahnya elektabilitas PAN untuk dipilih publik.

Pasalnya, hasil survei SMRC selalu berbeda signifikan dengan hasil Pemilu di mana PAN selalu lolos parlemen. Artinya, suara PAN berada di atas parliamentary threshold atau 4 persen.

Dalam survei SMRC terkini, posisi elektabilitas PAN justru berada di paling bawah di antara partai politik lainnya, yaitu 1,9 persen.

"Jika hasil dari lembaga survei itu akurat dan valid, maka sejak pemilu 2004 PAN seharusnya tidak lolos parliamentary threshold. PAN tak dapat kursi DPR RI," kata Yoga saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: SMRC: Partai Ummat yang Tak Lolos Peserta Pemilu 2024 Jadi Hal Positif untuk PAN

"Tetapi hasil surveinya selalu tidak terbukti. Sampai pemilu 2019 PAN masih memperoleh kursi DPR RI," lanjutnya.

Ia kemudian mengungkapkan data resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait perolehan suara PAN di setiap periode pemilu.

Pertama, di Pemilu 2004, PAN memperoleh suara nasional sebesar 6,44 persen. Dilanjutkan pada Pemilu 2009 sebesar 6,01 persen, Pemilu 2014 7,59 persen dan Pemilu 2019 sebesar 6,84 persen.

"Jadi, ada perbedaan hasil super signifikan antara prediksi melalui hasil survei oleh SMRC itu dengan hasil resmi pemilu yang ditetapkan oleh KPU," nilai Yoga.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Nasdem, PPP, PAN Anjlok di Bawah 4 Persen, Kalah dari Perindo

Untuk itu, dia kembali mengajak semua pihak bertanya akan adanya perbedaan hasil tersebut.

"Aneh enggak sih, mengapa sekelas SMRC (juga LSI dan Indikator) selalu salah secara konsisten dalam meneliti tentang PAN?" tanya Yoga.

Lanjut Yoga, hasil survei yang berbeda itu justru akan menimbulkan pertanyaan kembali pada publik.

Padahal, pertanyaan itu dinilai akan menyangkut kredibilitas sebuah lembaga survei.

"Apakah lembaga survei itu tidak kredibel? Tidak berlandaskan pada kaidah ilmiah? Sentimen pada PAN? Atau karena faktor lain? Tentu akan banyak pertanyaan masyarakat dari tidak akuratnya hasil survei mereka, sejak 2004 sampai sekarang," ujar Yoga.

Baca juga: PAN Optimistis Kursinya Bertambah pada 2024 meski Elektabilitasnya Rendah di Berbagai Survei

Lebih lanjut, Yoga juga mengaku bahwa PAN pernah menanyakan langsung ke SMRC terhadap hasil survei yang cenderung berbeda dengan hasil Pemilu.

Namun, jawaban yang diberikan lembaga survei itu dinilai malah kembali menimbulkan pertanyaan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com