Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Parpol Diprediksi Tak Lolos ke Senayan di Pemilu 2024, Disarankan Cari Caleg Berkualitas

Kompas.com - 22/12/2022, 21:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Poltracking Indonesia menyebutkan delapan partai politik papan atas dan tengah masuk batas aman parliamentary threshold 4 persen, sedangkan dua partai politik tidak aman.

Delapan partai itu adalah PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PKB, PKS, dan PAN.

Sementara dua partai lainnya yaitu Perindo dan PPP memiliki elektabilitas di bawah ambang batas parlemen yaitu 4 persen.

Elektabilitas Perindo tercatat dalam survei terkini Poltracking sebesar 2,8 persen sedangkan PPP 2 persen.

Baca juga: Survei Poltracking, Elektabilitas PDI-P Teratas, Disusul Gerindra dan Golkar

Namun, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menegaskan bahwa bukan berarti partai politik elektabilitas rendah tidak akan lolos parlemen 2024.

"Saya kira dalam menyimpulkan temuan survei elektabilitas partai, harus berhati hati dan jangan terburu buru menyimpulkan bahwa partai partai semacam ini, di bawah ini tidak lolos parliamentary threshold, ambang batas parlemen," kata Hanta dalam rilis survei yang ditayangkan YouTube Poltracking TV, Kamis (22/12/2022).

Hanta kemudian membeberkan tiga variabel yang tetap memungkinkan partai politik terdongkrak elektabilitasnya menjelang Pemilu.

Variabel pertama, masih ada sejumlah responden survei yang belum menentukan pilihan partai politik. Dalam survei ini, responden yang belum menentukan pilihan sebesar 19,9 persen.

Baca juga: Survei Poltracking Ungkap Tren Elektabilitas PDI-P Meningkat, Partai Lain Cenderung Stabil atau Turun

Hanta menuturkan, besar kemungkinan responden itu baru akan menentukan pilihannya menjelang Pemilu.

"Polanya, survei survei jelang pemilu, ini partai tengah cenderung naik, karena itu persebaran dari yang belum menentukan pilihan itu cenderung ke partai partai tengah," ujarnya.

"Karena itulah yang saya katakan, jangan terlalu terburu buru menyimpulkan bahwa partai partai ini tidak lolos, ada potensi, tapi untuk memberi masukan kepada partai partai yang perolehannya mendekati atau enggak sampai 4 persen harus tetap berhati hati tentunya," tambah dia.

Variabel kedua yaitu faktor calon anggota legislatif (caleg) menentukan. Hanta berpandangan bahwa faktor caleg menentukan naiknya elektabilitas partai politik.

Sehingga, ia menyarankan partai politik mencari caleg berkualitas untuk mendongkrak keterpilihan parpol.

"Jangan lupa, ini bukan pemilihan presiden, ini pemilihan legislatif. Ada faktor kedua, yaitu faktor caleg," imbuhnya.

Baca juga: Survei SMRC: PPP Hanya Dapat 2 Persen, Masih di Bawah Parliamentary Threshold

Variabel ketiga yaitu tokoh calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang kelak didukung partai politik.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com