Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siswanto Rusdi
Direktur The National Maritime Institute

Pendiri dan Direktur The National Maritime Institute (Namarin), sebuah lembaga pengkajian kemaritiman independen. Acap menulis di media seputar isu pelabuhan, pelayaran, kepelautan, keamanan maritim dan sejenisnya.

Menduga “Kado” Panglima TNI Yudo untuk TNI AL

Kompas.com - 10/12/2022, 13:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PENGGANTI Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) petahana, Andika Perkasa, telah ditetapkan. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menyetujui calon tunggal yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu Yudo Margono.

Publik kini tinggal menunggu serah terima jabatan dari petahana kepada penerusnya yang akan diselenggarakan pada Desember ini. Sejak namanya disebut sebagai satu-satunya bakal pengganti Andika, berbagai kalangan bergantian menyampaikan berbagai analisis, masukan dan harapan melalui media kepada Yudo untuk TNI yang lebih baik ke depannya.

Tentu dengan titik tekannya lebih kepada matra laut yang menjadi fokus yang bersangkutan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL) selama ini.

Baca juga: Pimpinan DPR: Pengesahan Yudo Margono jadi Panglima TNI Insya Allah Minggu Depan

Tulisan ini mencoba ikut meramaikan diskursus yang ada dengan menyoroti hal-hal yang sejauh ini sepertinya luput dari perhatian. Jika Panglima TNI pengganti berhasil nantinya mewujudkan apa yang dipaparkan dalam tulisan ini, dia akan menjadi kado terindah dari Panglima TNI kepada instansi yang menjadi lahan pengabdiannya sebagai tentara.

Menariknya, kado ini sejatinya sudah ada sebagai rencana di internal TNI AL, bahkan salah satu di antaranya sempat disuarakan oleh mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur memang memiliki perhatian khusus kepada TNI AL selama masa kepemimpinannya. Hal ini merupakan bagian dari visi kemaritimannya. Patut diingat, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ada saat ini didirikan Gus Dur.

Yudo hanya perlu mewujudkan itu semua. Tentu dengan modifikasi di sana-sini yang menjadi diskresinya.

Tiga kado

 

Lalu, apa saja kira-kira kado yang akan dihadiahkan oleh Panglima TNI pengganti Andika Perkasa itu buat TNI AL?

Pertama, akan menjadi kado indah bagi matra tersebut bilamana Laksamana Yudo Margono mampu mewujudkan posisi Komandan Jenderal Korps Marinir diisi oleh perwira tinggi bintang tiga. (Gagasan ini pernah dilontarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid sebelumnya dan sepertinya beliau menyerapnya dari diskusi dengan kalangan AL).

Sekadar catatan, saat ini korps ini dipimpin oleh bintang dua dengan kekuatan tiga divisi. Dengan kekuatan yang setara pada TNI AD, dalam hal ini Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad, pemimpinnya berbintang tiga.

Kedua, yang juga akan menjadi kado indah bagi TNI AL adalah upgrading kelembagaan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) menjadi Komando Daerah Maritim alias Kodamar.

Lagi, gagasan bukan sesuatu yang baru. Bahkan Kasal Yudo Margono sendiri telah mengungkapkannya sekitar Juli lalu. Diberitakan, Kodamar yang akan didirikan itu ada dua: satu di wilayah barat (Pontianak) dan satu wilayah timur (Tarakan dan Balikpapan) dari lokasi IKN Nusantara.

Baca juga: Mahfud Optimistis Yudo Margono Mampu Lanjutkan Tugas Andika Perkasa

Komando itu diperlukan untuk mencegah potensi serangan dari laut yang menggunakan rudal ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Tidak jelas apakah Kodamar yang akan dibangun itu merupakan peningkatan kelembagaan instansi yang ada atau pendirian baru. Melihat status Pontianak dan Tarakan/Balikpapan saat yang merupakan Lantamal, bisa jadi program upgrading yang disebut di atas sudah berjalan.

Apakah langkah ini akan dilakukan pula terhadap Lantamal lainnya? Kita tunggu. Saat ini terdapat 14 Lantamal di seluruh Indonesia dengan komandannya berpangkat bintang satu dari berbagai korps yang ada di TNI AL (baca: pelaut, logistik, marinir, dll).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com