PENGGANTI Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) petahana, Andika Perkasa, telah ditetapkan. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menyetujui calon tunggal yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu Yudo Margono.
Publik kini tinggal menunggu serah terima jabatan dari petahana kepada penerusnya yang akan diselenggarakan pada Desember ini. Sejak namanya disebut sebagai satu-satunya bakal pengganti Andika, berbagai kalangan bergantian menyampaikan berbagai analisis, masukan dan harapan melalui media kepada Yudo untuk TNI yang lebih baik ke depannya.
Tentu dengan titik tekannya lebih kepada matra laut yang menjadi fokus yang bersangkutan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL) selama ini.
Baca juga: Pimpinan DPR: Pengesahan Yudo Margono jadi Panglima TNI Insya Allah Minggu Depan
Tulisan ini mencoba ikut meramaikan diskursus yang ada dengan menyoroti hal-hal yang sejauh ini sepertinya luput dari perhatian. Jika Panglima TNI pengganti berhasil nantinya mewujudkan apa yang dipaparkan dalam tulisan ini, dia akan menjadi kado terindah dari Panglima TNI kepada instansi yang menjadi lahan pengabdiannya sebagai tentara.
Menariknya, kado ini sejatinya sudah ada sebagai rencana di internal TNI AL, bahkan salah satu di antaranya sempat disuarakan oleh mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur memang memiliki perhatian khusus kepada TNI AL selama masa kepemimpinannya. Hal ini merupakan bagian dari visi kemaritimannya. Patut diingat, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ada saat ini didirikan Gus Dur.
Yudo hanya perlu mewujudkan itu semua. Tentu dengan modifikasi di sana-sini yang menjadi diskresinya.
Lalu, apa saja kira-kira kado yang akan dihadiahkan oleh Panglima TNI pengganti Andika Perkasa itu buat TNI AL?
Pertama, akan menjadi kado indah bagi matra tersebut bilamana Laksamana Yudo Margono mampu mewujudkan posisi Komandan Jenderal Korps Marinir diisi oleh perwira tinggi bintang tiga. (Gagasan ini pernah dilontarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid sebelumnya dan sepertinya beliau menyerapnya dari diskusi dengan kalangan AL).
Sekadar catatan, saat ini korps ini dipimpin oleh bintang dua dengan kekuatan tiga divisi. Dengan kekuatan yang setara pada TNI AD, dalam hal ini Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad, pemimpinnya berbintang tiga.
Kedua, yang juga akan menjadi kado indah bagi TNI AL adalah upgrading kelembagaan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) menjadi Komando Daerah Maritim alias Kodamar.
Lagi, gagasan bukan sesuatu yang baru. Bahkan Kasal Yudo Margono sendiri telah mengungkapkannya sekitar Juli lalu. Diberitakan, Kodamar yang akan didirikan itu ada dua: satu di wilayah barat (Pontianak) dan satu wilayah timur (Tarakan dan Balikpapan) dari lokasi IKN Nusantara.
Baca juga: Mahfud Optimistis Yudo Margono Mampu Lanjutkan Tugas Andika Perkasa
Komando itu diperlukan untuk mencegah potensi serangan dari laut yang menggunakan rudal ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Tidak jelas apakah Kodamar yang akan dibangun itu merupakan peningkatan kelembagaan instansi yang ada atau pendirian baru. Melihat status Pontianak dan Tarakan/Balikpapan saat yang merupakan Lantamal, bisa jadi program upgrading yang disebut di atas sudah berjalan.
Apakah langkah ini akan dilakukan pula terhadap Lantamal lainnya? Kita tunggu. Saat ini terdapat 14 Lantamal di seluruh Indonesia dengan komandannya berpangkat bintang satu dari berbagai korps yang ada di TNI AL (baca: pelaut, logistik, marinir, dll).