JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Ketua Umum Jokowi Mania (Jo-man) Immanuel Ebenezer mengkritik sejumlah kelompok relawan yang justru menyodorkan nama-nama calon presiden untuk 2024.
Menurut dia sikap para kelompok relawan Jokowi saat ini sudah mirip sebagai perantara atau calo. Bahkan Immanuel mengatakan berbagai kelompok relawan Jokowi saat ini sudah terbelah dan mengejar kepentingan masing-masing.
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajak Partai Gerindra untuk bergabung dengan koalisi yang sedang dijajaki oleh Partai Nasdem dan Partai Demokrat menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca juga: Bantah Relawan Jokowi jadi Calo Politik, Projo: Jo Man Pertama Kali Deklarasi Dukung Capres
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Jo-man) Immanuel Ebenezer mempertanyakan konsistensi kelompok relawan Presiden Joko Widodo yang mengaku tegak lurus arahan Jokowi, tetapi menyodorkan nama-nama calon presiden untuk 2024.
Ia bahkan menganggap kelompok relawan Jokowi yang menyodorkan nama ini ibarat calo.
Menurut dia, kelompok-kelompok relawan Jokowi saat ini sudah terbelah dan tak lagi solid karena masing-masing mempunyai kepentingannya sendiri.
"Kita tahu tidak solid. Yang satu kelompok A bicara tegak lurus Presiden Jokowi. Yang satu bilang, kita sih tidak dukung Ganjar, tapi mulai menawarkan nama-nama capres," ujar pria yang akrab disapa Noel itu, dalam diskusi "Ngopi dari Seberang Istana" yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKopi, Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Jokowi Mania: Relawan yang Sebenarnya Mengawal Kebijakan, Bukan Ciptakan Monster
"Jadi ada yang tidak konsisten. 'Kami tegak lurus presiden' tetapi menawarkan nama. Saya enggak ngerti ini relawan atau calo, ya, karena sudah safari-safari," ujar dia.
Ia juga menyinggung soal hajatan "Temu Relawan Nusantara Bersatu" yang turut menghadirkan Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Noel menyebut acara itu sebagai "event Jokowi paling buruk".
Noel mengaku diundang ke acara tersebur, tetapi undangan itu tiba pada detik-detik terakhir.
Menurut dia, hal itu bukti bahwa soliditas relawan Jokowi sudah terbelah.
Ia mengaku tersingkir dari arus utama karena menolak usulan Jokowi menjabat sebagai presiden tiga periode.
Baca juga: Ketua Joman: Relawan Jokowi Terbelah Beberapa Faksi, Ada yang Cari Uang dan Incar Kursi Menteri
"Kalau mau jujur, relawan Jokowi sudah tidak ada karena mereka sibuk soal cari uang buat event, yang satu cari lewat event dengan gerilya-gerilya politik," ujar dia.
"Yang satu sibuk juga menciptakan Jokowi jadi monster politik," kata Noel.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan, pihaknya mengajak Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sedang dijajaki oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
Menurut dia, PKS sedang serius menjalin komunikasi politik dengan Nasdem dan Demokrat.
Namun, Kholid menyinggung bahwa posisi saat ini berbeda dengan tahun 2014 dan 2019.
"Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian," ujar dia.
Baca juga: Dikabarkan Bakal Rujuk dengan PKS, Gerindra: Kita Enggak Pernah Cerai
Kemudian, Kholid memaparkan arti "bergantian" yang dia maksud. Dia ingin agar Gerindra yang gantian mendukung pilihan PKS.
PKS kini masih menjajaki Koalisi Perubahan dengan Nasdem-Demokrat.
Sementara itu, Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Bahkan, dalam pertemuan tim kecil Nasdem-Demokrat-PKS, Anies kerap ikut di dalamnya.
Baca juga: PKS Ajak Gerindra Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Capresnya Mas Anies, Bukan Prabowo
"Giliran Gerindra yang kami ajak untuk ikut pilihan dari PKS nanti jika nanti Koalisi Perubahan jadi dideklarasikan. Ya arahnya kita menuju terbentuknya Koalisi Perubahan," kata Kholid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.