Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Pengungsi Gempa Bumi Cianjur Kembali Sekolah

Kompas.com - 02/12/2022, 14:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Anak-anak pengungsian terpusat Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, kembali mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Mereka kembali bersekolah setelah lebih dari sepekan terhenti karena sekolahnya roboh oleh gempa bumi magnitudo 5.6 di Cianjur, Jawa Barat.

"Kendati masih dalam kondisi serba terbatas, namun antusias anak-anak untuk belajar sangat tinggi," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Kementerian PUPR Distribusikan Prasarana dan Sarana Air Bersih dan Sanitasi untuk Pengungsi Gempa Cianjur

Abdul mengungkapkan, sekolah dilakukan di sebuah tenda darurat yang didirikan di lapangan bola basket SMP Negeri 1 Cugenang. Tenda-tenda tersebut berisi guru-guru pendamping.

Anak-anak berebut mengambil kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari guru pendamping. Mereka bahkan turut ambil bagian untuk maju ke depan saat untuk bernyanyi dan memperagakan bagaimana cuci tangan yang benar.

"Kehadiran tenda belajar itu menjadi pelita harapan bagi anak-anak. Kepercayaan diri mereka bangkit dan seakan menolak untuk larut dalam kesedihan," ucap Abdul.

Sementara itu, salah satu warga Kampung Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Heni mengatakan, sebelum ikut sekolah darurat, anaknya sering terlihat jenuh dan melamun di rumah.

Baca juga: Warga Dharmasraya Sumbar Kirim Bantuan 1,4 Ton Rendang untuk Korban Gempa Cianjur

Wanita berusia 35 tahun itu mengajak anaknya untuk ikut kembali belajar agar tidak ketinggalan pelajaran dan tidak jenuh di rumah. Heni mengatakan, sejak satu hari mengikuti belajar di tenda darurat, anaknya kembali ceria.

“Saya antar anak ke sini biar enggak ketinggalan pelajaran, biar tidak jenuh di rumah, biar tidak melamun. Kalau di sini kan banyak teman-temannya dan belajar sambil bermain bersama,” ucap Heni.

Sebagai informasi, siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar ini mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sebelum memulai belajar, para siswa melaksanakan senam pagi untuk menjaga kebugaran selama kurang lebih 10 menit.

Setelah itu, siswa akan diberikan materi pelajaran sesuai jenjang pendidikan. Untuk siswa TK, diberi kesempatan untuk bermain sambil belajar.

Baca juga: Pemerintah Mulai Pembangunan Relokasi Rumah Terdampak Gempa Cianjur

Untuk siswa SD, diberikan materi pelajaran sesuai tingkatannya seperti berhitung, menulis kata dan kalimat hingga cerdas tangkas. Bagi siswa SMP, pelajaran seperti mengarang cerita pendek, ilmu agama, dan ilmu pengetahuan umum diberikan secara bergantian.

Sekolah dibuka pada pukul 08.00 sampai 10.00 WIB. Pada sore hari sampai petang, mereka mengikuti sekolah agama islam di tenda pengungsian yang dilanjutkan sampai salat berjamaah bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com