Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Nurpatria Ragukan Keterangan Bharada E: Ngaku Nembak 5 Kali, tapi Lukanya Yosua Ada 7

Kompas.com - 28/11/2022, 18:55 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kaden A Biro Pengamanan Internal (Paminal) pada Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Agus Nurpatria mengaku meragukan keterangan Richard Eliezer atau Bharada E saat menceritakan kronologi peristiwa tembak menembak yang menewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu diungkapkan Agus saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J untuk terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal.

Baca juga: Rekaman CCTV Ditampilkan di Persidangan, Brigadir J Tampak Masih Hidup Saat Ferdy Sambo Tiba di TKP

Agus mencurigai keterangan Eliezer yang mengaku menembak sebanyak tujuh kali dalam insiden yang awalnya disebut sebagai tembak menembak dengan Brigadir Yosua.

Insiden tersebut juga diungkapkan Ferdy Sambo saat bertemu Agus di kantor Divisi Propam Mabes Polri pada 8 Juli 2022 malam.

"Pak Ferdy Sambo ketemu saya, beliau sampaikan pertama, terpukul atas peristiwa tembak menembak yang diawali pelecehan, kemudian (meminta) agar pemeriksaan sementara dilanjutkan Biro Paminal," ungkap Agus dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022).

Lantas, Agus diperintahkan oleh mantan Kepala Biro (Karo) Paminal saat itu, Hendra Kurniawan untuk melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berada di lokasi tewasnya Brigadir J.

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf akhirnya dilakukan di kantor Biro Paminal Mabes Polri.

"Kami diperintahkan Pak Hendra 'Gus obyektif normatif saja', kemudian kami dalami peran pak Kuat, Ricky, Richard," terang Agus.

Baca juga: Putri Candrawathi Terus Menangis Sambil Karang Cerita Pembunuhan Brigadir J Sesuai Skenario Sambo

Saat memeriksa Richard di ruangannya, Agus bingung dengan kronologi peristiwa yang disampaikan anak buah Sambo itu. Sebab, Richard mengaku melakukan penembakan sebanyak lima kali, akan tetapi berdasarkan hasil otopsi sementara yang dilaporkan anak buahnya, Arif Rachman, ada tujuh luka pada jenazah Yosua.

"Yang meragukan saya adalah ketika di keterangan awal Pak Richard yakin keluarkan lima tembakan, tapi di hasil otopsi sementara ada tujuh luka tembak masuk," ungkap Agus.

"Apa yang membuat saudara bingung?" tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa.

"Karena Richard nembak lima, kenapa ada tujuh (luka). Saya laporkan ke Hendra (Karo Paminal), katanya 'coba Gus pastikan lagi', karena Richard yakin tembakannya lima kali," terang Agus.

"Berdasarkan keterangan apa? Terkait lima tembakan?" tanya hakim lagi.

Baca juga: Soal Rekening Brigadir J, PPATK Ungkap Isinya Beberapa Ratus Juta

"Saat itu saya sempat koordinasi sama Pak Richard apa mungkin (peristiwanya seperti itu)? Katanya mungkin, lima tembakan mengakibatkan tujuh luka masuk, karena (saat itu) ada luka di kelingking dan lain-lain," jawab Agus.

"Pak Richard juga mengatakan waktu menembak, dia mengikuti posisi Yosua, karena Richard bilang Yosua sudah sempoyongan dan dia mengikuti Yosua sampai tergeletak," papar dia,

Dalam persidangan ini, Agus turut menyerahkan bukti laporan hasil otopsi yang dikeluarkan RS Polri Kramat Jati. Majelis hakim kemudian memintanya untuk menyerahkan bukti tersebut untuk dilihat jaksa penuntut umum dan tim penasihat hukum para terdakwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com