Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Akui Tak Ungkap Kejanggalan TKP Pembunuhan Brigadir J di Laporan

Kompas.com - 22/11/2022, 15:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Unit Identifikasi Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Bripka Danu Fajar Subekti mengatakan dia tidak menyampaikan kejanggalan yang ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) dalam berita acara.

Dia juga tidak menyampaikan kejanggalan tersebut kepada atasannya saat itu, AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit.

Hal itu disampaikan Danu saat menjadi saksi dalam persidangan 3 terdakwa pembunuhan Brigadir J yakni Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Ma'ruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).

Menurut Danu, saat melakukan olah TKP di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, dia sudah menemukan berbagai kejanggalan.

Baca juga: Penyidik Curigai Tak Ada Lubang Peluru di Lantai TKP Pembunuhan Brigadir J

Kejanggalan itu yakni wajah jenazah Yosua ditutup masker dan tidak menemukan barang-barang pribadi korban.

Selain itu, tim olah TKP juga tidak menemukan ceceran darah atau jejak lubang peluru pada lantai karena menurut skenario Sambo, Yosua berada di lantai bawah dan Eliezer berada di atas tangga saat baku tembak.

"Dari awal saudara datang saudara sudah merasakan ada kejanggalan?" tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

"Siap," ucap Danu.

"Saudara sampaikan itu sama Kasat Reskrim?" tanya Hakim Wahyu.

"Pas membalikkan jenazah itu saya sempat kan itu (jenazah Yosua) memakai masker Yang Mulia. Sempat ada curiga kok aneh pakai masker. Seperti itu Yang Mulia," kata Danu.

Baca juga: Jaksa Tunjukan Barang Bukti Senjata Api dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

"Saya sempat pas itu sempat ada Kasat Reskrim juga saya bilang, 'ndan mohon izin ada korban pakai masker.' Saya gitu Yang Mulia. Pada saat itu diam semua, enggak ada yang ngomong Yang Mulia," lanjut Danu.

Hakim Wahyu lantas menjelaskan Ridwan dalam sidang terpisah menyampaikan dia merasakan tekanan dari Ferdy Sambo saat melakukan olah TKP. Salah satunya sempat diminta untuk tidak membicarakan kasus kematian Yosua kepada siapapun dengan dalih aib.

"Saat saudara pulang sempat enggak sampaikan ke Kasat Reskrim ada kejanggalan?" tanya Hakim Wahyu.

"Untuk menyampaikan itu tidak ada, hanya di lokasi. Pas membalikkan jenazah itu saja Yang Mulia," ujar Danu.

Danu juga menyampaikan dia tidak menyampaikan temuan kejanggalan saat olah TKP dalam berita acara.

Baca juga: Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Akui Ada Selisih Selongsong dan Peluru di Jasad Brigadir J

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com