Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Demokrat soal SBY dan Megawati Duduk Satu Meja, Sudah Lupakan Masa Lalu?

Kompas.com - 16/11/2022, 15:45 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Dalam sebuah rekaman video memperlihatkan pertemuan para tokoh nasional. Istri Jusuf Kalla, Mufida Kalla, menyapa Megawati sambil berpelukan dan mencium pipi.

Sedangkan SBY terlihat menunggu di belakang Mufida Kalla.

Saat masih bercengkerama dengan Mufida Kalla, Megawati sempat mengatupkan kedua tangan sambil agak membungkuk ke arah SBY.

Setelah selesai bercengkerama dengan Mufida Kalla, Megawati kemudian kembali mengulangi gerak tubuh yang sama ke arah SBY.

SBY kemudian terlihat turut mengatupkan kedua telapak tangan dan sedikit membungkuk ke arah Megawati.

Setelah itu Megawati mengalihkan pandangan ke arah Hamzah Haz dan istri yang menghampirinya.

Baca juga: Cerianya Megawati dan SBY Saat Ikuti Jamuan Makan Malam G20

Para tokoh nasional itu kemudian sempat duduk satu meja. Tim dari Wapres Jusuf Kalla mengabadikan momen itu lewat foto dan video, sebelum mereka berpindah ke lokasi utama jamuan makan malam.

Gibran juga mengunggah foto SBY, Megawati, Hamzah Haz, Jusuf Kalla, Try Sutrisno, serta Puan Maharani yang duduk dalam satu meja ke media sosial Twitter.

Di lokasi utama jamuan makan malam, Megawati nampak duduk bersebelahan dengan Puan Mahatani.

Megawati juga nampak mengobrol akrab bersama dengan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sedangkan SBY terlihat berbincang dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long.

SBY saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Sedangkan Megawati menjabat sebagai Ketua Umum PDI-P.

Baca juga: Jokowi Disebut Bakal Duduk Bareng Megawati Bahas Capres-Cawapres PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com